Ratusan migran telantar di luar sebuah stasiun kereta api utama di ibu kota Hungaria, Budapest, setelah kepolisian menutup akses menuju wilayah Uni Eropa.
Juru bicara pemerintah Hungaria, Zoltan Kovacs, berdalih aksi penutupan itu sesuai dengan aturan Uni Eropa mengenai migran dan pencari suaka. Melalui Aturan Dublin, setiap pencari suaka harus mengisi lamaran di negara anggota Uni Eropa pertama yang mereka capai, bukan negara tujuan.
Akibatnya, ratusan migran yang sebagian besar berasal dari Suriah telantar di luar Stasiun Keleti, Budapest. Padahal, mereka telah membayar tiket kereta menuju Wina, Austria.
Marah, seorang perempuan berusia 20 tahun asal Aleppo, Suriah, mengaku dia dan keluarganya telah membeli enam tiket untuk perjalanan kereta dari Budapest menuju Wina.
"Mereka harus mencari solusi. Kami berjumlah ribuan di sini. Ke mana lagi kami harus pergi?," ujarnya seperti dikutip kantor berita Reuters.
Kelompok pelindung HAM, Hungarian Helsinki Committee, mengatakan situasi di Stasiun Keleti amat tegang dan tidak terduga.
Para migran berang dengan aksi polisi Hungaria. Mereka berteriak "Jerman, Jerman" sembari mengacungkan tiket kereta yang telah dibeli.
Beberapa koresponden mengatakan tindakan pemerintah Hungaria amat mungkin disebabkan oleh tekanan negara-negara Uni Eropa yang harus menanggung beban arus migran. Sebelumnya, Hungaria tampak tidak menerapkan pencegahan dan tidak melakukan pendaftaran migran dan pencari suaka yang hendak menumpang kereta ke Wina dan selatan Jerman.
Pada Senin (31/08), sedikitnya 3.650 migran tiba di Wina menggunakan kereta. Sebagian besar berniat menuju Jerman. Lalu, pada Selasa (01/09), sebanyak 3.500 pencari suaka sampai di Muenchen, Jerman.
Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, mengatakan pihaknya kini akan mendaftar semua migran dan mengirim migran yang bermotif ekonomi kembali ke negara tempat awal pemberangkatan.
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban akan bertemu dengan para pejabat senior Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada Kamis (03/09) untuk membahas masalah ini.
Jumlah migran yang memasuki Eropa tercatat mencapai 107.500 orang pada Juli saja. Pemerintah Jerman diperkirakan menampung 800.000 migran tahun ini, empat kali lipat dari jumlah tahun lalu.
(ita/ita)