Pasukan keamanan Irak bergerak maju di Qyarra, selatan Mosul, 18 Oktober 2016. (Foto: Reuters)
Jurnalis
MOSUL – Pasukan Irak dan sekutunya telah memulai operasi militer untuk merebut kota Mosul dari cengkeraman kelompok ISIS pada awal pekan ini. Pertempuran sengit antara kedua belah pihak terjadi di sekitar kota dan jumlah korban pun terus berjatuhan.
Sampai hari ini, pasukan Irak dan sekutunya dari milisi Kurdi Peshmerga dilaporkan telah membebaskan 11 desa di dekat Mosul pada hari pertama kampanye militer. Keberhasilan ini membuat daerah kendali ISIS di sekitar kota terbesar kedua di Irak itu semakin berkurang.
Namun, keberhasilan operasi militer ini tampaknya tidak dapat diraih dalam waktu singkat. Komandan militer Peshmerga, Sirwan Barzani, mengatakan bahwa kemungkinan dibutuhkan waktu setidaknya dua bulan untuk merebut Mosul dari kekuasaan ISIS.
Diwartakan CNN, Kamis (19/10/2016), pria berpangkat brigadir jenderal itu memperkirakan butuh waktu dua pekan bagi pasukan Irak untuk memasuki kota. Dari sana, hanya pasukan pemerintah Irak yang diperbolehkan untuk masuk dan membersihkan kota sepenuhnya dari kontrol ISIS. Hal ini karena dikhawatirkan akan terjadi kekerasan sektarian jika pasukan milisi Syiah dan Kurdi ikut serta.
Mosul jatuh ke tangan ISIS pada Juni 2014 dan sejak saat itu digunakan sebagai basis pertahanan ISIS di Irak. Kelompok teror itu diperkirakan memiliki 6.000 pasukan yang siap untuk mempertahankan Mosul dari serangan pasukan Irak dan sekutunya.