Peta ini menunjukkan lokasi terminal bus Nyanya di luar ibu kota Nigeria, Abuja tempat terjadinya ledakan. |
MARKAS PBB, KOMPAS.com - Dewan KeamananPBB, Senin (14/4/2014), mengutuk ledakan bom di terminal bus di Nigeria, yang menewaskan 71 orang dan melukai 124 orang lainnya.
"Anggota Dewan Keamanan kembali menegaskan aksi teror dalam segala perwujudan dan bentuknya adalah kejahatan dan tak bisa dibenarkan, tak peduli alasannya, apa pun, di mana pun dan dilakukan oleh siapa pun. Itu tak boleh dikaitkan dengan agama apa pun, kewarganegaraan, peradaban atau kelompok suku," kata pernyataan pers DK PBB, Senin.
Menurut saksi mata, seorang pembom bunuh diri mengendarai mobil masuk ke terminal Nyanan Motor Park di pinggiran Ibu Kota Nigeria, Abuja. Bom kemudian diledakkan dan langsung menghancurkan bus dan kendaraan yang terparkir di sana.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, tapi para pejabat menuduh ledakan itu dilakukan oleh Boko Haram. "Anggota Dewan Keamanan menggaris-bawahi perlunya menyeret para pelaku, pelaksana, dan penunjang dana aksi keji ini ke pengadilan," kata pernyataan itu.
Pada hari yang sama, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan ia "terkejut dan sedih" oleh serangan tersebut dan dengan keras mengutuk "semua pembunuhan membabi-buta dan aksi ekstrem."
Sebelumnya diberitakan bahwa dua ledakan menghantam terminal bus yang dipenuhi komuter bertujuan Abuja, Senin siang. Sedikitnya 30 kendaraan hancur, sebagian besar adalah bus penumpang.