Presiden AS Donald Trump bersiap memberikan pidato beberapa saat usai dilantik pada Jumat (20/1/2017). Di belakangnya
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Resmi menjadi Presiden AS, Jumat (20/1/2017), Donald Trump menyampaikan pidato pelantikannya.
Presiden AS Donald Trump menyebutkan sumpah jabatan, dibimbing oleh Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts, dan disaksikan keluarga Trump.
Usai namanya disebut sebagai Presiden AS, Donald Trump segera memeluk keluarganya dan menyampaikan pidato pelantikannya, yang akan menjadi pidato bersejarah sepanjang karier kepresidenannya.
Dalam pidatonya, Donald Trump menekankan bahwa seremoni pada hari itu memiliki makna penting.
"Sebab, hari ini kita bukan hanya memindahkan kekuasaan dari satu pemerintah ke pemerintah lain, atau satu partai ke partai lain," kata Donald Trump.
"Namun, kita memindahkan kekuasaan dari Washington dan memberikannya kembali kepada Anda, warga AS," lanjut Trump, yang lalu disambut riuh tepuk tangan.
Menurut Donald Trump, selama ini pemerintahan AS memang berjaya, namun kejayaan itu tidak sampai dirasakan oleh rakyatnya.
"Kemenangannya tidak menjadi kemenangan Anda, keberhasilannya tidak menjadi keberhasilan Anda, dan selagi itu semua dirayakan di ibu kota, tidak banyak yang bisa dirayakan oleh keluarga-keluarga yang kesulitan di penjuru negara ini," ucapnya lagi.
"Yang penting sekarang adalah bukan partai mana yang mengendalikan pemerintahan ini, tapi bagaimana pemerintahan ini dikendalikan oleh rakyat," sambung Trump.
Pidato Trump pada hari itu kerap disebut sejumlah media asing sebagai pidato yang cukup "radikal" dan "unik".
Donald Trump dalam pidatonya terus menekankan bahwa pemerintahannya kali ini adalah untuk rakyat.
"Kita akan jadikan AS teguh, makmur, membanggakan, dan, ya, bersama kita akan jadikan AS luar biasa!," seru Donald Trump, mengutip slogan kampanyenya, 'Jadikan AS Luar Biasa'.
Seruan "Jadikan AS Luar Biasa" pun ikut menggema di antara warga yang menyaksikan pelantikan di Gedung Capitol.
Usai pelantikan, Donald Trump dan istri serta Wakil Presiden AS Mike Pence dan istri mengantar presiden dan wakil presiden pendahulu mereka, Barack Obama dan Joe Biden, meninggalkan Washington. (The Guardian)
