Panglima militer Mesir, Jenderal Abdel Fattah el-Sissi, Rabu (26/3/2014), mengumumkan bahwa ia siap bertarung dalam pemilu presiden Mesir. |
KAIRO, KOMPAS.com - Mantan panglima militer Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, berjanji bila terpilih menjadi Presiden dia tak akan memberi tentara peran lebih di pemerintahannya. Dia merupakan kandidat presiden yang diperkirakan berpeluang paling besar memenangi Pemilu pada 26-27 Mei 2014.
"Tentara tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan Mesir," kata el-Sisi dalam wawancara yagn disiarkan dua televisi di Mesir, Senin (5/5/2014). Ini adalah wawancara pertama el-Sisi setelah pada Maret 2014 dia mengumumkan pencalonan dirinya untuk pemilu presiden.
Selain Mursi, seluruh presiden dalam sejarah modern Mesir berlatar belakang militer, termasuk orang kuat Hosni Mubarak yang terguling pada awal 2011 melalui revolusi 18 hari yang populer.
Sisi menggulingkan Mursi pada 3 Juli 2013. Penggulingan ini diikuti dengan tindakan keras terhadap Ikhwanul Muslimin, organisasi pendukung Mursi, dan para simpatisannya.
Setidaknya 1.400 orang tewas sejak Juli 2013 dan lebih dari 15.000 orang dipenjara. Mursi dan pucuk pimpinan Ikhwanul Muslimin merupakan bagian dari mereka yang sekarang masih menjalani penahanan dan berhadapan dengan pengadilan.