FAO: kelangkaan air masalah utama di Afrika Utara

Author : Administrator | Friday, February 21, 2014 08:56 WIB
Air - ilustrasi. (ANTARANEWS)

 

PBB, New York (ANTARA News) - Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Kamis (20/2), memperingatkan kelangkaan air adalah salah satu masalah keamanan pangan paling mendesak yang dihadapi negara di Afrika Utara dan Timur Dekat. 

Sementara itu ketersediaan air di wilayah tersebut diperkirakan turun sampai 50 persen pada 2050.

Peringatan tersebut dikeluarkan saat para menteri pertanian dan pejabat nasional mempersiapkan diri untuk menangani masalah itu dalam pertemuan badan tertinggi regional di organisasi tersebut mulai Senin depan (24/2).

Di antara masalah di dalam agenda untuk Konferensi Regional Ke-32 bagi Afrika Utara dan Timur Dekat tersebut adalah Gagasan baru Kelangkaan Air Regional. Program itu diluncurkan oleh FAO untuk mendukung negara anggota mengidentifikasi berbagai strategi, kebijakan dan praktek yang mendorong penyelesaian berkesinambungan bagi kelangkaan air, kata para pejabat PBB di Markas PBB, New York.

"Wilayah tersebut telah membuat langkah penting selama dua dasawarsa dalam mengembangkan kemampuan penyimpanan dan penggunaan airnya. Namun masih ada pekerjaan yang harus dilakukan guna meningkatkan efisiensi air di bidang pertanian, meningkatkan kualitas air, dan menangani tantangan yang berkaitan dengan perubahan iklim," kata Abdessalam Ould Ahmed, Asisten Direktur Jenderal FAO dan Wakil Regional untuk Afrika Utara dan Timur Dekat.

Ketersediaan air bersih per kapit di wilayah itu telah turun sampai dua-pertiga selama 40 tahun belakangan, sehingga menambah besar keprihatinan mengenai kemerosotan kualitas air dan dampaknya perubahan iklim, kata FAO di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Jumat pagi.

Kekurangan gizi kronis di wilayah tersebut diperkirakan mencapai 11,2 persen, berdasarkan periode laporan 2010-2013. Sementara itu, penduduk terus bertambah sebanyak dua persen, hampir dua kali lipat angka global.

Kegiatan pertanian dan kegiatan lain mengkonsumsi lebih dari 85 persen ketersediaan sumber daya air tanah, irigasi dan air hujan, dan tuntutan bagi produk pertanian diperkirakan naik di tengah peningkatan eksport dan penduduk kota.

"Pertanian adalah pengguna air terbesar di wilayah tersebut, tapi itu juga penting bagi kelangsungan hidup kita dan ketahanan jangka panjang. Pertanian menghasilkan 95 miliar dolar AS bagi nilai tambah ekonomi regional," kata Ould Ahmed.

Harvested from: www.antaranews.com
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: