 |
| Foto: AFP |
California, - Pejabat Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) masih menyelidiki kasus penembakan massal di San Bernardino, California Selatan, Amerika Serikat. Salah satu pelaku diketahui pernah berjanji setia kepada pemimpin kelompok militan Negara Islam.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (5/12/2015), Wakil Direktur FBI David Bowdich mengatakan, Tashfeen Malik (27) berjanji setia kepada pemimpin Negara Islam, Abu Bakar al-Baghdadi dalam sebuah postingan akun online.
"Berdasarkan informasi dan fakta-fakta yang kita ketahui tentang mereka, kita sedang menyelidiki aksi yang mengerikan sebagai sebuah aksi terorisme," kata David.
Selain itu FBI juga memeriksa sebuah ponsel genggam dalam kondisi hancur yang ditemukan di lokasi penembakan. Penyidik menyimpulkan bahwa ada komunikasi telepon antara pasangan suami istri itu dengan orang lain.
Sementara itu, Direktur FBI James Comey mengungkapkan bahwa sejauh ini penyidik belum menemukan indikasi bahwa dua orang pelaku itu bagian dari kelompok teror yang terorganisir. Namun begitu, perilaku brutal keduanya tetap dapat disebut sebagai aksi terorisme.
"Sejauh ini kami tidak menemukan indikasi bahwa pelaku bagian dari kelompok yang lebih besar dan terorganisir, atau bagian dari jaringan. Tidak ada indikasi bahwa mereka bagian dari jaringan kelompok teroris," kata James.
Sumber pemerintah Amerika Serikat mengatakan, Malik merupakan warga asli Pakistan yang tinggal di Arab Saudi ketika ia menikah dengan Farook. Namun Malik telah kembali ke Pakistan sekitar lima atau enam tahun lalu untuk belajar ilmu farmasi.
Masih menurut sumber, kedua pelaku juga telah menghancurkan hard disk komputer dan alat elektronik lainnnya sebelum 'mengamuk' hingga menewaskan 14 orang dan 17 lainnya terluka di San Bernardino.
