 |
| PM Singapura Lee Hsien Loong dan istri (Vivanews/ Tri Saputro) |
VIVAnews - Komite khusus peninjau gaji pejabat Singapura mengusulkan agar upah bagi perdana menteri dipotong 36 persen. Tidak hanya itu, gaji menteri baru juga sebaiknya dipangkas 37 persen. Begitu pula dengan gaji presiden. Pemangkasan ini demi mengikuti situasi ekonomi di Singapura maupun di level global.
Menurut harian The Straits Times, dalam keterangan tertulis kepada komite itu hari ini, Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyatakan pemerintah tidak keberatan mengikuti rekomendasi komite independen tersebut.
Dengan demikian, gaji PM Lee tahun ini akan berkurang, dari S$3,07 juta per 2010 menjadi S$2,2 juta per tahun. Gaji tahunan Presiden, sebagai kepala negara Singapura, turut disunat menjadi S$1,54 juta atau sebesar 51 persen.
Upah bagi para menteri baru pun ikut dipotong menjadi S$1,1 juta per tahun. Bagi kebanyakan menteri muda, gaji mereka dimulai dari S$935.000. Tidak hanya gaji, tunjangan pensiun semua pejabat tinggi dan para menteri diusulkan dihapus.
Komite itu juga mengusulkan agar skema pemberian bonus kepada para pejabat juga harus diubah, tidak lagi berdasarkan tingkat domestik bruto (GDP).
Sementara itu, menurut Channel News Asia, gaji Ketua Parlemen mengalami pemotongan terbesar, yaitu 53 persen, menjadi S$550.000. Pemotongan gaji terendah dialami Walikota dan pejabat senior parlemen, yaitu 20 persen, yang masing-masing menerima S$660.000 dan S$572.000.
Rekomendasi itu dirancang oleh suatu komite independen yang diberi mandat oleh pemerintah. Dipimpin oleh Ketua Yayasan Ginjal Singapura, Gerard Ee, komite itu sejak Mei hingga akhir 2011 merancang formula dan skema perhitungan untuk memangkas gaji para pejabat.
Pada pidatonya usai diambil sumpah untuk kembali menjadi PM Singapura pada 21 Mei 2011, Lee Hsien Loong mengatakan bahwa pembentukan komite ini untuk menjawab keresahan warga Singapura atas tidak imbangnya gaji pejabat dengan perkembangan yang mereka buat di masyarakat.
Sejak pertengahan dekade 90an, gaji pejabat tinggi di Singapura diukur dua per tiga dari gaji tertinggi di enam sektor swasta, di antaranya adalah akuntansi, perbankan, konstruksi, hukum, perusahaan manufaktur dan perusahaan multinasional. Maka, gaji pejabat pemerintah di Singapura adalah yang tertinggi di dunia.
