 |
| Foto: thinkstock |
Turki - Pasangan pengantin asal Turki merayakan hari bahagia mereka dengan makan bersama 4 ribu pengungsi Suriah.
Pengantin baru tersebut yakni Fethullah Uzumcuoglu dan Esra Polat menyambut ribuan keluarga pengungsi di Kota Kilis, selatan Turki pekan lalu. Ide untuk pesta pernikahan besar mereka muncul dari ayah mempelai pria Ali Uzumcuoglu, yang mengatakan ia ingin berbagi di hari bahagia pernikahan anaknya 'saudara Suriah dan saudari kita'.
Kimse Yok Mu, sebuah badan amal asal Turki yang membantu para pengungsi seluruh dunia, membantu menyiapkan makanan untuk acara tersebut, sementara pasangan pengantin yang berbahagia masih mengenakan pakaian pernikahan tradisional melayani para pengungsi Suriah untuk mengambil makanan.
Meskipun awalnya menolak, namun pengantin wanita berubah pikiran mengenai diundangnya 4.000 pengungsi Suriah ke pernikahannya, dan menggambarkan pengalaman tersebut sebagai hal yang indah.
"Saya terkejut ketika Fethullah pertama bercerita tentang gagasan tersebut tetapi setelah itu saya bahagia karena itu. Itu adalah pengalaman yang indah. Saya senang bahwa kami memiliki kesempatan untuk berbagi makanan di pernikahan kami dengan orang-orang yang sangat membutuhkan, "kata dia pada i100.co.uk sebagaimana dilansir Dailymail, Kamis (6/8/2015).
Berbicara tentang rencana awal untuk mengundang 4.000 tamu, ayah mempelai pria Ali Uzumcuoglu mengatakan ia hanya berpikir bahwa hari yang bahagia harus dibagi dengan mereka yang kurang beruntung.
"Saya berpikir bahwa berbagi makan malam besar dan lezat dengan keluarga dan teman-teman kita itu tidak perlu, mengetahui bahwa ada begitu banyak orang yang membutuhkan tinggal di sebelah," katanya.
"Jadi saya datang dengan ide ini dan menceritakannya pada anak saya. Saya sangat senang bahwa ia menerimanya dan mereka mulai senang pernikahan baru mereka dimeriahkan oleh hal semacam ini," tambahnya.
Sejak perang sipil Suriah pecah empat tahun lalu, lebih dari empat juta orang telah melarikan diri dari negaranya. Banyak dari mereka sekarang tinggal di kamp-kamp pengungsian di perbatasan NATO dimana Turki masuk dalam keanggotannya.
Sebanyak delapan juta orang pengungsi yang tinggal di kamp-kamp atau tempat penampungan berasal dari Suriah.
(yds/fdn)
