Ilustrasi
TRIBUNNEWS.COM, ISLAMABAD - Pemerintah Pakistan mengatakan, akan mengambil tindakan tegas terhadap setiap lembaga penyiaran yang menayangkan acara-acara televisi Indiamulai pekan depan.
Ketegangan kedua negara meningkat belakangan ini setelah operasi keamanan di wilayah Kashmir yang dikuasai India digelar pada Juli lalu.
Sebenarnya selama ini sudah ada pembatasan dalam penayangan program dari India walau sering diabaikan karena popularitas dari siaran-siaran hiburannya di kalangan wargaPakistan.
Namun, sejalan dengan meningkatnya ketegangan kedua negara, otoritas media Pakistan, PEMRA, menegaskan, kini semua saluran stasiun televisi India akan dilarang tayang di negeri itu.
Langkah ini diumumkan setelah sejumlah bioskop besar diPakistan sepakat memboikot penayangan film-film India.
Jaringan bioskop Pakistan mengatakan pemboikotan film-filmIndia akan diberlakukan setidaknya selama dua pekan sampai hubungan antara kedua negara kembali normal.
Hubungan kedua negara terkait wilayah Kashmir yang menjadi sengketa semakin buruk pada September ketika kelompok militan yang berbasis di Pakistan menewaskan 18 tentara Indiadalam serangan terhadap sebuah pangkalan militer India.
Pemerintah New Delhi menuding Pakistan ikut bertanggung jawab atas serangan itu namun dibantah Islamabad.
Kedua negara mengklaim wilayah Kashmir sepenuhnya, namun saat ini masing-masing negara menguasai sebagian.
Dalam insiden terbaru di Kashmir pada Kamis (6/10/2016), polisiIndia dilaporkan menembak mati tiga terduga militan yang berupaya menyerang sebuah pangkalan militer India.