Indahnya "Wangaar", Tradisi Saling Bantu di Pakistan

Author : Administrator | Wednesday, May 15, 2013 10:54 WIB

Petani bunga di Pakistan

Petani bunga di Pakistan

 

VIVAnews - Seiring perkembangan zaman dan industrialisasi yang pesat di berbagai negara, berbagai kearifan lokal dengan nilai moral tinggi mulai tergerus. Namun, tradisi kebaikan masih dipegang teguh oleh warga Pakistan, baik di desa dan di kota.

Dikenal dengan nama "wangaar", atau bisa diartikan "sukarelawan",  tradisi ini telah berlangsung ratusan tahun di Pakistan, terutama provinsi Sindh. Wangaar menekankan indahnya saling membantu antar warga.

Jika dikatakan bahwa "saya sedang dalam wangaar", berarti dia tengah membantu tetangga atau orang lain dengan cuma-cuma alias gratis. Membantu apa saja. Mulai dari membuat irigasi, panen ladang hingga membangun rumah dilakukan dengan bantuan pekerja gratis.

Manzur Solangi, seorang penulis di Karachi kepada OnIslam.net, mengatakan bahwa tradisi ini telah berlangsung sejak zaman peradaban Sungai Indus. Biasanya, tradisi ini berlangsung bagi para petani.

Zaman dulu, saat petani kecil tidak mampu membayar tenaga untuk membantunya memanen, dia akan meminta pertolongan tetangga atau temannya untuk melakukan wangaar. Biasanya, mereka akan berkumpul usai shalat subuh berjamaah, lalu memilih pemimpin. Pekerjaan akan berlangsung hingga selesai.

Lawannya Wangaar adalah Baigaar, yaitu kerja dengan paksaan. "Baigaar bisa berarti kewajiban, eksploitasi atau pemerasaan, tapi wangaar adalah membantu dengan cinta dan semangat," kata Solangi.

Berbagi Makanan

Selain wangaar, masyarakat pedesaan di Pakistan juga sering berbagi makanan seperti susu, yogurt dan hasil panen lainnya. "Di beberapa desa kecil, kau masih bisa memperolehnya dengan gratis, karena warga desa percaya bahwa itu adalah rezeki dari Allah yang harus dibagikan," kata Solangi.

Dengan perpindahan penduduk dari desa ke kota, tradisi wangaar jadi tersebar luas. Warga di Karachi misalnya, tidak kaget jika seseorang datang dari jauh untuk melakukan wangaar, membantu teman atau keluarganya.

Bahkan, para pengacara di pengadilan kota juga menggunakan istilah wangaar jika mereka memberikan bantuan dengan gratis.

Imdad Soomro, seorang aktivis sosial di Karachi, mengatakan bahwa tradisi ini lestari karena adanya kebutuhan dan balas budi. Artinya, seseorang yang membantu orang lain dengan wangaar akan mendapatkan bantuan serupa jika dia membutuhkan.

"Tradisi yang indah ini tidak hanya mempererat hubungan antar masyarakat, tapi juga membantu mereka mengatasi kesulitan ekonomi," kata Soomro. (ren)

 

 

sumber : vivanews

Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: