Model senjata AR-15 yang dipakai untuk penembakan di Orlando, AS, oleh Omar Mateen, Minggu (12/6/2016). |
ORLANDO, KOMPAS.com – Mau tahu apa jenis senjata yang digunakan pelaku dalam serangan di Orlando, Florida, AS sehingga 50 orang tewas dan 53 orang lagi terluka?
Pelaku tunggal bernama lengkap Omar Mir Seddique Mateen (29), warga AS keturunan imigran Afganistan. Bagaimana Mateen mampu melakukan pembantaian terbesar dan tragis di AS itu?
Dia datang seorang diri dengan membawa "senjata pilihan di AS" yang disebut senjata AR-15 ke dalam ruang tertutup dan penuh sesak oleh ratusan pengunjung klub malam untuk kaum gay itu.
Mateen membeli senjata itu secara ilegal, yang memang dengan gampang diperoleh di AS, termasuk di Orlando, Florida, seperti dilaporkan Daily Mail, Minggu (12/6/2016).
AR-15 adalah singkatan dari Armalite Rifle model 15 dan termasuk senapa semi otomatis, yang mirip dengan senapan otomatis M16 atau karabin M14 dan dipasarkan untuk militer dan sipil.
Di AS, senapan itu dikenal dengan nomor model mereka. Armalite adalah perusahaan perakit senjata di AS, dan pada tahun 1959, ArmaLite menjual hak produksi AR-10 dan AR-15 ke Colt.
Eugene Stoner, Jacques Michault, Melvin Johnson, Robert Fremont dan Jim Sullivan adalah beberapa desainer yang pernah terlibat dalam pengembangan sejata itu.
Selain Mateen, senjata AR-15 sudah sering digunakan untuk penembakan massal mematikan sebelumnya, ungkap NBC News,Senin (13/6/2016).
Pada 2 Desember 2015, senjata dari jenis AR-15 yang sama digunakan oleh Syed Rizwan Farook dan istrinya, Tashfeen Malik, untuk membunuh 14 orang dan melukai 22 orang lain dalam serangan di San Bernadino, California.
Chirstopher Herper Mercer juga menggunakan senjata yang sama ketika ia menembak di Roseburg, Oregon.
Akibat penembakan tersebut, seorang asisten profesor dan delapan mahasiswa tewas di ruang kuliah di Umpqua Community College, Roseburg.
Dua tahun sebelumnya, 7 Juni 2013, John Zahahri dengan senjata Ar-15 juga menyerang Santa Monica Community College di luar Los Angeles, Florida.
Zahari membunuh lima orang dan melukai empat lainnya, sebelum akhirnya dia ditembak mati polisi.
Para pelaku dalam dua insiden berbeda sebelumnya, yakni pada 20 Juli 2016 di Aurora, Colorado, dan 14 Desember 2012 juga menggunakan AR-15.
Editor |
: Pascal S Bin Saju |