Iran Ancam Keluar dari Traktat Non Proliferasi Nuklir

Author : Administrator | Monday, September 17, 2012 11:34 WIB
Tentara Garda Revolusi Iran (Reuters/Morteza Nikoubazl)

VIVAnews - Iran mengancam akan keluar dari Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) jika instalasi pengaya uranium mereka diserang Israel. Ancaman ini disampaikan seiring desakan Israel kepada AS untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.

Ancaman ini disampaikan oleh Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari, dilansir Xinhua yang mengutip Mehr, Minggu 16 September 2012. Menurutnya, jika diserang, maka kewajiban Iran yang tercantum dalam traktat itu akan terhapuskan.

"Jika diserang, kewajiban Iran berubah. Saya akan memutuskan Iran keluar dari NPT," kata Jafari.

Kendati keluar dari NPT, dia menegaskan, Iran tidak akan membuat senjata nuklir. "Karena Pemimpin Tertinggi kami (Ayatollah Khamenei) telah mengeluarkan fatwa menentang senjata atom," kata dia.

Selain keluar dari NPT Iran juga akan menutup Selat Hormuz jika Israel menyerang. Selat ini adalah jalur strategis di ambang Teluk Persia yang dilewati ratusan kapal setiap harinya. Selain itu, kata Jafari, Iran tidak segan-segan akan menyerang pangkalan militer AS di Timur Tengah.

"Sudah menjadi kebijakan Iran jika perang pecah di kawasan dan kami terlibat, maka Selat Hormuz dan pasar energi akan kesulitan," lanjutnya.

Walaupun demikian, Jafari menyangsikan Israel akan berani menyerang Iran tanpa izin dan bantuan Amerika Serikat. Menurutnya, jika Israel nekat menyerang seorang diri, maka negara Yahudi itu akan rata dengan tanah.

"Respon kami terhadap Israel jelas. Saya kira Israel tidak akan bersisa nanti, mengingat ukurannya yang kecil dan rapuhnya negara zionis tersebut," kata Jafari.

NPT adalah perjanjian internasional yang telah ditandatangani oleh 190 negara. Traktat ini mengatur penggunaan nuklir dan pembuatan senjata nuklir. Hanya empat negara yang menolak tanda tangan, diyakini punya senjata nuklir, yaitu India, Pakistan, Korea Utara dan Israel.

Iran memang salah satu penandatangan NPT, namun tercatat beberapa melanggar. Menurut laporan BAdan Atom Internasional PBB (IAEA), Iran mencoba mengembangkan senjata nuklir. Dugaan semakin kuat lantaran Iran melarang pelapor IAEA memasuki beberapa instalasi. (sj)

Harvested from: http://dunia.news.viva.co.id
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: