Minyak Iran/ilustrasi. (uskowioniran.com) |
REPUBLIKA.CO.ID, Setelah menghentikan aliran minyak ke Inggris dan Perancis, Iran mengancam akan menghentikan penjualan minyak ke negara lain anggota Uni Eropa jika benua itu terus menjalankan kebijakan bermusuhan.
Deputi Menteri Perminyakan Iran Ahmad Qalebani pada Senin (20/2) mengisyaratkan kemungkinan menghentikan ekspor minyak ke Spanyol, Belanda, Yunani, Jerman, Italia dan Portugal, Press TV melaporkan.
"Tidak diragukan lagi jika tindakan-tindakan permusuhan beberapa negara Eropa terus berlanjut, ekspor minyak ke negara-negara itu akan dihentikan," kata Qalebani, yang juga direktur Perusahaan Nasional Minyak Iran.
Pada Ahad, Menteri Perminyakan Iran mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan ekspor minyak ke perusahaan Inggris dan Perancis. Tindakan ini dilakukan sebagai pembalasan atas keputusan Eropa untuk menghentikan impor minyak dari Iran pada Juli 2012 sejalan dengan sanksi yang dikenakan terhadap industri minyak Republik Islam.
Pada Senin, harga minyak mencapai level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir di perdagangan Asia menyusul pengumuman penghentian ekspor minyak Iran. Qalebani juga mengatakan bahwa harga minyak akan mencapai 150 dolar per barel di masa mendatang.