 |
|
Pemimpin oposisi Suriah, Moaz al-Khatib, mengisi kursi Suriah dalam KTT Liga Arab di Doha, Qatar.
|
DOHA - Iran mengecam Liga Arab yang memberikan kursi kosong Suriah kepada opposisi Suriah dalam pertemuan tahunan organisasi itu. Sejumlah media Iran, Rabu (27/3/2013), melaporkan pemerintah Iran menyebut langkah itu sebagai sebuah "perilaku berbahaya".
Liga Arab, sejak November 2011, membekukan keanggotaan Suriah. Sehingga, pada saat KTT Liga Arab dibuka, Selasa (26/3/2013), kursi Suriah ditempati pemimpin koalisis oposisi Suriah, Moaz al-Khatib.
Iran, sejak lama dikenal sangat mendukung rezim Bashar al-Assad sejak gerakan menentang pemimpin Suriah itu mulai muncul pertengahan 2011 lalu.
Iran menganggap Assad sebagai sekutu penting dalam perlawanan menghadapi Israel. Iran juga menilai Assad adalah benteng melawan ekstrimis Sunni di Suriah.
"Memberikan kursi Suriah di Liga Arab kepada mereka yang tak mendapatkan dukungan rakyat, memunculkan pola perilaku berbahaya dunia Arab yang bisa menjadi preseden anggota Liga Arab lain di masa depan," kata deputi Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdullahian seperti dikutip kantor berita ISNA.
"Langkah ini akan membawa akhir dari peran Liga Arab di kawasan," tambah Hossein.
Dalam KTT Liga Arab, Moaz al-Khatib meminta Menlu AS John Kerry agar AS mengerahkan membantu oposisi mempertahankan wilayah utara Suriah yang sudah dikuasai dengan roket Patriot yang kini dikerahkan di perbatasan Turki. Namun NATO menolak permintaan itu.
