Puing pesawat Rusia yang jatuh di Sinai, Mesir (REUTERS/Mohamed Abd El Ghany) |
Kairo - Militan afiliasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Mesir mengklaim bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat maskapai Rusia, Kogalymavia, di Sinai Utara. Namun klaim ini langsung dibantah oleh otoritas Rusia dan juga Mesir.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (2/11/2015), klaim ini disampaikan oleh kelompok militan Wilayat Sinai yang berbasis di Sinai Utara dan telah menyatakan sumpah setia kepada ISIS. Pesawat jenis Airbus A-321 ini diketahui jatuh di wilayah Sinai Utara pada Sabtu (31/10).
"Pejuang ISIS berhasil menjatuhkan pesawat Rusia di atas Provinsi Sinai yang membawa lebih dari 220 pengikut Salib Rusia. Mereka semua tewas," demikian pernyataan Wilayat Sinai.
Sejak 30 September, Rusia melancarkan serangan udara terhadap berbagai kelompok militan di Suriah, termasuk ISIS. Inilah yang disebut menjadi alasan Wilayat Sinai menyerang pesawat maskapai Rusia yang membawa 224 penumpang dan awak tersebut.
"Sebagai respons atas serangan udara Rusia yang menewaskan ratusan umat muslim di tanah Suriah," klaim militan itu.
Menteri Transportasi Rusia, Maxim Sokolov menyangkal klaim itu dan menyebutnya tidak akurat. Bantahan juga disampaikan oleh otoritas Mesir yang juga tengah menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat ini.
Perdana Menteri Mesir, Sharif Ismail, menyatakan para pakar telah memastikan bahwa militan tidak akan mampu menembak jatuh sebuah pesawat yang mengudara di ketinggian 9 ribu meter, yang merupakan ketinggian pesawat Rusia ini saat hilang kontak.
Tim dari Rusia termasuk Sokolov dan Menteri Urusan Darurat Rusia, Vladimir Puchkov, datang mengunjungi langsung lokasi jatuhnya pesawat di Sinai dan kembali pulang ke Moskow. Sedangkan pejabat senior Komisi Penerbangan Antarwilayah Rusia, Viktor Sorochenko menuturkan bahwa pesawat ini diduga hancur saat masih mengudara. Namun kepastian hal ini masih harus diselidiki secara mendalam.