(REUTERS/KCN)
|
Korut - Perusahaan penyiaran Inggris, BBC, diprotes oleh London School of Economics (LSE) karena tiga jurnalisnya dilaporkan menyelinap dalam rombongan studi tour ke Korea Utara. Selama perjalanan, ketiga jurnalis itu mengambil gambar secara sembunyi-sembunyi untuk sebuah program televisi.
Dilansir Daily Mail, Minggu 14 April 2013, ketiga jurnalis ini diketahui menyamar selama delapan hari, sejak 23-30 Maret 2013 lalu untuk program bertajuk "Panorama: Rahasia Korea Utara". Ketiga jurnalis ini diketahui bernama John Sweeney, Alexander Niakaris, dan Tomiko Sweeney.
Pihak LSE mengatakan, tindakan tiga jurnalis ini membahayakan para mahasiswa selama berada di Korut. Selain itu, nama universitas juga akan tercoreng sehingga menyulitkan akses bagi mahasiswa lainnya masuk ke negara tersebut.
"Itu bukan merupakan wewenang BBC untuk membuat keputusan atas nama mahasiswa terkait perjalanan itu dan bukan pula wewenang BBC untuk mempertaruhkan semua risiko itu atas nama universitas," ujar Sekretaris Jenderal LSE, Alex-Peters Day. Perjalanan itu diketahui digagas oleh klub Grimshaw, sebuah perkumpulan mahasiswa di LSE.
Peters-Day juga mengatakan apa yang dilakukan oleh pihak BBC sangat ceroboh dan tidak sesuai dengan etika jurnalistik.
Pihak BBC membantah jurnalisnya menyusup secara diam-diam dalam rombongan mahasiswa. Mereka mengatakan telah memberitahukan sebelumnya bahwa akan ada jurnalis yang ikut serta. BBC berdalih, tidak semua mahasiswa diberitahukan, demi kebaikan mereka sendiri ketika diinterogasi oleh pihak Korut.
"Dalam pertemuan dengan pihak LSE tanggal 9 April lalu, kami telah menyampaikan bahwa BBC telah menyadari betul semua risiko yang akan dihadapi selama perjalanan itu. Bahkan ide perjalanan itu sudah disetujui oleh jajaran direksi," ungkap perwakilan BBC.
LSE tetap memastikan bahwa mahasiswa mereka mendukung prinsip jurnalisme investigatif demi memenuhi keingintahuan publik Inggris. Para mahasiswa juga menghargai kerja keras yang dilakukan oleh jurnalis BBC dalam menantang bahaya.
"Tetapi kami tetap tidak dapat membenarkan penggunaan nama universitas atau mahasiswa kami untuk menjadi tameng kegiatan semacam itu," tegas LSE kepada pihak BBC.