VIVAnews - Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) memperingatkan asap akan kembali menyelimuti negeri itu dalam dua hari mendatang, apabila musim kemarau masih terus berlanjut di Sumatra. Prediksi itu akan mendekati kenyataan apabila terdapat perubahan arah angin yang bertiup dari barat dalam dua hari mendatang.
Menurut stasiun berita Channel News Asia, Minggu 21 Juli 2013, peringatan tersebut disampaikan Menteri Lingkungan dan Sumber Air, Vivian Balakrishnan, melalui akun Facebook pribadinya. Menurutnya, ancaman asap kembali mengintai setelah ada laporan peningkatan jumlah titik api di Sumatra, menjadi 261 titik.
Dari ratusan titik api tersebut, sebanyak 173 di antaranya sudah terdeteksi berada di Kepulauan Riau, sekitar 280 kilometer dari Singapura. Selain itu, kepulan asap sudah mulai terlihat dari titik api tersebut.
Titik api lainnya berasal dari utara Sumatra, seperti di Provinsi Daerah Istimewa Aceh dan Sumatra Utara. Balakrishnan mengatakan saat ini asap belum dirasakan penduduk Singapura karena angin bertiup dari tenggara atau selatan.
Dia mengatakan sebagian negara bagian di Semenanjung Malaysia sudah kembali mengalami penurunan kualitas udara sejak Sabtu pagi kemarin. Indeks Polusi Udara (API) tertinggi di Malaysia pada Minggu pagi kemarin berada di angka 98 di Bukit Rambai, Malaka.
Sementara batas aman udara berada di angka 100. Balakrishnan memperingatkan apabila ada perubahan arah angin yang bertiup dari barat, maka Singapura akan kembali diselimuti kabut asap.
NEA berjanji akan segera memberikan peringatan soal kabut asap kepada warga Singapura apabila prediksi itu menjadi kenyataan.