 |
| Di salah satu gedung di pusat kota Panama City inilah firma hukum Mossack Fonseca berkantor. |
SAN SALVADOR, KOMPAS.com - Kantor perwakilan firma hukum Mossack Fonseca di El Salvador digerebek aparat keamanan. Demikian pernyataan Kejaksaan El Salvador, Jumat (8/4/2016).
"Peralatan komputer dalam jumlah besar ditemukan di kantor Mossack Fonseca," demikian Kantor Kejaksaan El Salvador lewat akun Twitter-nya.
Kejaksaan menambahkan, staf firma hukum itu sehari sebelumnya telah mencopot papan nama kantor itu untuk keperluan pindah ke tempat baru.
Jaksa Agung El Salvador Douglas Melendez secara langsung memimpin penggerebekan kantor Mossack Fonseca itu.
Firma hukum yang berbasis di Panama itu kini menjadi sorotan dalam skandal bocornya jutaan lembar data yang membuat malu para pemimpin dunia.
Dalam dokumen yang kini dikenal dengan nama "Panama Papers" itu, nama-nama sejumlah tokoh dunia atau setidaknya orang-orang dekat mereka diungkap memiliki perusahaan-perusahaan di negara-negara yang selama ini dikenal sebagai "surga pajak".
Perusahaan-perusahaan itu dibuat biasanya untuk menyembunyikan aset berjumlah jumbo yang ujungnya adalah untuk menghindari pajak.
Beberapa nama yang muncul misalnya kerabat dekat para pemimpin China, teman dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Ukraina Petro Poroshenko hingga ayah PM Inggris David Cameron.
Kemunculan dokumen ini memicu investigasi besar-besaran di berbagai negara meski sejumlah nama yang muncul dalam dokumen itu membantah keterlibatan mereka.
Presiden Vladimir Putin bahkan menuding AS berada di balik bocornya data ini agar stabilitas politik Rusia terganggu.
