(reuters)
|
VIVAnews - Meksiko menjadi negara yang penuh kekerasan setelah Presiden Felipe Calderon mengumumkan perang terhadap kartel narkoba enam tahun lalu. Sejak itu pula, banyak mayat-mayat yang ditemukan tergeletak di jalan, lebih dari 26.000 orang hilang misterius.
Data ini disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Meksiko Selasa waktu setempat, seperti dilansir CNN. Angka tepatnya adalah 26.121 orang yang hilang sejak enam tahun lalu hingga 1 Desember, saat Calderon mengakhiri kepemimpinannya digantikan oleh Enrique Pena Nieto.
Ribuan orang hilang dari satu negara bagian saja. Menurut data Human Right Watch, sebanyak 2.000 orang hilang antara tahun 2006 hingga 2012 di negara bagian Coahuila, sebelah utara Meksiko.
Data-data ini masih hitungan kasar, pasalnya kebanyakan dari kasus orang hilang tidak dilaporkan. Menurut wakil sekretaris hukum dan HAM Kementerian Dalam Negeri Meksiko, Lia Limon, kebanyakan orang hilang akibat diculik, sisanya kabur karena masalah keluarga.
Limon mengatakan bahwa mencari orang-orang yang hilang ini menjadi prioritas utama pemerintahan yang baru. Pena Nieto telah membentuk gugus tugas khusus untuk menemukan orang hilang. (eh)