Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un berpidato dalam kongres Partai Pekerja di Pyongyang. |
PYONGYANG, KOMPAS.com - Kongres Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara berakhir, Senin (9/5/2016), dan ditutup dengan penobatan Kim Jong Un sebagai ketua partai.
Ribuan delegasi bertepuk tangan dan bersorak sorai ketika kepala negara Korea Utara, Kim Yong Nam mengumumkan jabatan baruKim Jong Un yang akan menegaskan posisinya sebagai pemimpin tertinggi negeri itu.
Selain menetapkan Kim Jong Un sebagai pemimpin partai, kongres juga secara resmi menyepakati konsep "byungjin" yaitu mendorong pengembangan teknologi nuklir dan perekonomian negeri itu.
"Posisi baru Kim Jong Un semakin memperjelas bahwa pertemuan partai ini sekadar digunakan untuk meneguhkan legitimasinya sebagai pemimpin baru," kata Koh Young Hwan, mantan diplomat Korea Utara yang membelot ke Selatan pada 1991.
Kongres pertama dalam 36 tahun itu juga dihadiri 130 jurnalis dari berbagai negara meski akses mereka untuk meliput ajang ini baru dibuka pada hari terakhir.
Rangkaian kongres partai ini juga diwarnai pengusiran wartawan BBC Rupert Wingfield-Hayes karena dianggap mengecam sistem pemerintahan dan kepemimpinan negeri itu dalam tulisan-tulisannya.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber |
: AFP |