VIVAnews - Kisah hidup Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam akan dituangkan dalam bentuk seri dokumenter yang ditayangkan di Amerika Serikat. Ditayangkannya kisah ini untuk meluruskan pemahaman yang keliru soal Rasul umat Islam ini.
Diberitakan Huffington Post, 18 Agustus 2013, kisah kejayaan Muhammad akan ditayangkan oleh stasiun televisi PBS dalam tiga episode, menampilkan cendekiawan-cendekiawan sejarah Islam. Ditayangkan satu jam per episodenya, kisah ini akan mencengangkan publik Amerika yang selama ini salah kaprah.
"Survei oleh Gallup, Pew, dan lembaga lainnya melaporkan, banyak orang Amerika, begitu juga Eropa, bukan hanya tidak paham soal Islam tapi juga ketakutan dan menghakimi populasi Muslim," kata John Esposito, profesor studi Islam di Universitas Georgetown, salah satu narasumber dalam dokumenter yang akan tayang besok, Selasa 20 Agustus 2013.
Menurut Esposito, tayangan ini menampilkan gambaran yang seimbang soal sosok Nabi Muhammad. Selain itu, dokumenter berjudul "Life of Muhammad" ini juga memberikan berbagai macam opini soal aspek yang dianggap kontroversi oleh orang non-Muslim.
Film ini dibuat pada Juli 2011 dan sempat ditayangkan di BBC Two. Pembawa acara dalam film ini adalah Rageh Omaar, jurnalis kelahiran Somalia.
Episode pertama, menampilkan sejarah kelahiran Nabi Muhammad dan pernikahannya dengan istri beliau yang pertama, Khadijah. Episode kedua menitikberatkan pada peristiwa Isra Mi'raj dan perang delapan tahun dengan suku Quraish Mekkah. Sementara episode ketiga soal inti ajaran Islam yang dibawanya, termasuk soal hukum syariah dan konsep jihad.
Film ini sama sekali tidak menampilkan atau menggunakan aktor untuk memerankan sosok Muhammad. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang melarang setiap penggambaran fisik sosok Muhammad, demi menghindarkan pada kesyirikan.
Tariq Ramadan, profesor studi Islam kontemporer di Universitas Oxfor, mengatakan dalam film, "Kami tidak pernah mewakilkan atau menggambar sosok Nabi Muhammad". Dalam kesimpulannya di akhir kisah dokumenter tersebut, Omaar mengatakan bahwa Nabi Muhammad "Meninggalkan Arab sebagai tempat yang lebih baik ketimbang sebelumnya." (umi)