Reuters |
Manila - Pasca diterjang topan Hagupit, warga Filipina mulai kembali ke rumah masing-masing dan bersih-bersih. Namun nahas, korban tewas akibat topan ini terus bertambah hingga mencapai 27 orang.
Topan tropis ini menerjang wilayah ibukota Manila pada Senin (8/12) namun tidak memicu kerusakan hebat. Wilayah yang terdampak paling parah tetap Pulau Samar yang pertama diterjang topan.
"Kini terdapat total 27 korban tewas, sebagian besar di wilayah Borongan, Eastern Samar," tutur Ketua Palang Merah Filipina, Richard Gordon, seperti dilansir Reuters, Selasa (9/12/2014).
Gordon menambahkan, sekitar 2.500 rumah warga yang ada di Borongan rusak akibat topan Hagupit.
Meskipun jumlah korban tewas terus meningkat, ada kelegaan dari warga dan otoritas setempat bahwa topan Hagupit tidak membawa kehancuran separah topan Haiyan pada tahun 2013 lalu yang menewaskan ribuan orang.
Topan Hagupit pertama menerjang Pulau Samar dan Pulau Masbate pada Sabtu (6/12) malam. Namun dampak topan ini dirasakan hingga wilayah Filipina bagian tengah, termasuk Pulau Leyte dan area Luzon bagian selatan.
"Dapur kami rusak. Di sekitar kami, rumah-rumah tetangga kami rata dengan tanah seperti kertas lipat," tutur warga setempat, Arnalyn Bula (27) dari kota Dolores, Eastern Samar.
Kawasan finansial, sekolah dan kantor pemerintah setempat masih tutup. Warga yang sebelumnya berada di pengungsian mulai memberanikan diri kembali ke rumah masing-masing untuk memeriksa kondisinya pasca topan menerjang.
Tentara setempat serta pekerja urusan darurat dikerahkan untuk membantu warga. Operasi pembersihan puing-puing pasca topan juga mulai dilakukan. Tentara juga membantu menyalurkan bantuan bagi warga.
"Orang-orang mulai kembali ke rumah masing-masing dan mulai bersih-bersih," ucap warga kota Dolores lainnya, Bula.
"Namun masih menghadapi kelangkaan air, air minum yang bersih. Kami menerima bantuan termasuk beras, tapi tidak ada air," tandasnya.