VIVAnews - Laporan penyelidikan tim penyidik senjata kimia PBB di Suriah telah diserahkan pada Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon, Minggu waktu setempat. Hasil penyelidikan yang telah ditunggu-tunggu ini akan segera dibacakan oleh Ban.
Diberitakan CNN, laporan ini telah sampai ke tangan Ban pada Minggu 15 September 2013. Rencananya, laporan akan dibacakan oleh Ban kepada Dewan Keamanan pada Senin waktu New York, Amerika Serikat. Dua diplomat sumber CNN mengatakan, pada hari itu juga laporan akan diumumkan ke publik.
Insiden serangan senjata kimia Agustus lalu yang menewaskan lebih dari 1.400 orang di Suriah membuat beberapa negara Barat berang. Amerika Serikat mengancam akan menyerang Suriah. Namun berkat lobi Rusia, AS sepakat menangguhkan rencananya jika Suriah mau melucuti senjata kimia mereka.
Sekarang, DK PBB tengah merancang resolusi pengawasan rencana perlucutan senjata kimia Suriah. Selain itu, DK PBB akan mempertimbangkan penggunaan kekuatan militer jika Suriah gagal memenuhi komitmen mereka. Pembicaraan soal resolusi ini akan dimulai di markas PBB New York dan Paris.
Menurut rencana, pemerintahan Bashar al-Assad harus menyerahkan daftar gudang senjata kimia mereka dengan lengkap dalam waktu satu minggu. Lalu, pengawas internasional akan segera diturunkan ke lokasi untuk melakukan verifikasi, paling lambat November.
Jika laporan itu benar, maka seluruh persediaan senjata kimia dan alat produksinya akan dimusnahkan pada bulan itu juga. Sementara seluruh bahan pembuat senjata kimia akan dimusnahkan paling lambat pada pertengahan tahun 2014.
Verifikasi dan proses pemusnahan senjata kimia akan dilakukan oleh personel dari PBB dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), badan pelaksana larangan senjata kimia internasional.
Kepemilikan senjata kimia telah diakui sendiri oleh rezim Assad tahun lalu. Menurut intelijen AS, Assad diperkirakan memiliki sekitar 1.000 ton senjata kimia, kebanyakan berupa gas sarin dan VX.
Senjata kimia ini tidak berbau, berasa atau berbentuk. Jika terhirup, akan menyebabkan pening, lumpuh, gagal pernafasan, lalu kematian.