Ledakan di kota Tianjin, China, pada Rabu (12/8/2015), malam menewaskan sedikitnya 17 orang. Ledakan tersebut terjadi disebuah gundang. |
TIANJIN, KOMPAS.com - Serangkaian ledakan dasyat yang kemudian berkembang menjadi kebakaran di sebuah gudang di kota pelabuhan Tianjin di China utara pada Rabu (12/5/2015) malam menewaskan 17 orang dan melukai ratusan orang lainnya.
Sejumlah media pemerintah China melaporkan hal itu Kamis. Kantor Berita resmi China, Xinhua, mengatakan, Presiden Xi Jinping langsung memerintahkan "upaya habis-habisan untuk menyelamatkan para korban dan memadamkan api."
Para saksi mata mengatakan adanya bola api raksasa yang membubung ke langit malam setelah ledakan itu. Gumpalan asap pun masih mengepul di atas bangunan gudang itu beberapa jam setelah ledakan, yang terjadi pada sekitar pukul 23.30 waktu setempat atau pukul 21.30 WIB.
"Bola api itu besar sekali, mungkin setinggi 100 meter," kata Huang Shiting (27 tahun) yang rumahnya terletak dekat dengan daerah pelabuhan kota di mana ledakan itu terjadi. "Saya mendengar ledakan pertama dan semua orang lari ke luar, kemudian ada serangkaian ledakan lagi. Jendela hancur dan banyak orang yang berada di dalam rumah terluka dan berlari keluar. Mereka mengalami pendarahan," katanya kepada kantor berita AFP.
Jaringan televisi CCTV mengatakan, 17 orang tewas dan lebih dari 400 dilarikan rumah sakit. Kantor berita Xinhua mengkonfirmasi jumlah korban tewas itu dan mengatakan bahwa 32 orang dalam kondisi kritis.
Rumah-rumah sakit dilaporkan kewalahan menampung para korban.
Foto-foto yang diperoleh AFP menunjukkan warga, beberapa dengan pakaian yang sudah compang-camping, berjalan untuk berteduh di jalan yang berserakan puing.
Koran Partai Komunis, Harian Rakyat, mengatakan dalam sebuah posting-an di jejaring sosial Weibo bahwa masih banyak orang yang terperangkap oleh kebakaran besar yang disebabkan oleh bahan peledak. CCTV juga awalnya melaporkan bahwa ledakan bersumber pada pengiriman bahan peledak.
Namun laporan itu diragukan. Menurut laporan BBC, semua petunjuk mengarah pada kesimpulan bahwa ledakan itu merupakan kecelakaan industrial
Pusat jaringan gempa China menyebutkan, tingkat ledakan pertama setara dengan ledakan tiga ton bahan peledak TNT, sementara ledakan kedua setara dengan ledakan 21 ton TNT.
Tianjin merupakan pelabuhan penting dan daerah industri arah tenggara ibukota Beijing, yang merupakan tempat tinggal 7,5 juta orang.