Pertemuan 2+2 antara Indonesia dan Australia di Nusa Dua, Bali. (Foto: Raiza A/Okezone)
NUSA DUA - Dalam pertemuan two plus two (pertemuan dua menteri dari dua negara) Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu bertemu Menteri Pertahanan Australia Marisa Payne dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop di Nusa Dua. Dari pertemuan tersebut tercetuslah beberapa kesepakatan, salah satunya adalah kesiapan Australia dalam membantu Indonesia ihwal industri pertahanan.
Kepada Ryamizard, Payne berjanji akan menghibahkan peralatan perang kepada Indonesia.
"Industri pertahanan berjalan dengan baik, mereka akan bantu. Saya sampaikan, sudah banyak yang membeli alat perang Indonesia, misalnya Filipina, Malaysia dan lain-lain," ungkap Ryamizard kepada wartawan di Nusa Dua, Jumat (28/10/2016).
Ryamizard juga memaparkan kepada Payne, bahwa selama ini Indonesia bekerjasama dengan tentara negara lain di bidang keamanan cyber.
"Saya bilang, Indonesia sudah punya pertahanan cyber yang bagus. Nanti kita kerjasama di bidang cyber (dengan Australia)," tambahnya.
Tidak hanya itu, kedua negara itu juga membahas tentang wilayah perbatasan. Ryamizard mengaku, telah melaksanakan pengamanan di sepertiga laut China Selatan.
"Mulai dari muara selatan, Filipina, Malaysia, Indonesia, Singapura dan Selat Malaka. Bulan kemarin saya juga ke utaranya laut China dan Vietnam. Kita melaksanakan patroli bersama, kita bicara konkretnya. Kita sudah menguasai laut China Selatan," tambahnya.
Menurut Ryamizard, Indonesia dan Australia akan melakukan patroli laut bersama untuk menjaga keamanan wilayah pesisir Samudera Hindia. Secara teknis, Ryamizard belum dapat mengutarakan bagaimana model patroli bersama Australia di wilayah timur dalam pertemuan di Bali itu.
"Dalam waktu dekat akan pertemuan untuk bagaimana membuat rencana itu. Tapi secara garis besarnya mereka setuju," tutupnya.
(rfa)