Hubungan Mesir dan sejumlah negara Barat terutama AS menghangat menyusul hasil pemilu lalu pascar demontrasi besar di Lapangan Tahrir yang menumbangkan Hosni Mubarak beberapa bulan. (REUTERS/Ahmed Jadallah) |
Kairo (ANTARA News) - Dua menteri Mesir membela aksi penggerebekan 17 kantor lembaga swadaya masyarakat yang tiga diantaranya didanai Amerika Serikat. Penggerebekan ini memicu Washington menyiratkan kemungkinan meninjau bantuannya.
Menteri Perencanaan dan Kerja sama Antarbangsa Fayza Abul Naga dan Menteri Kehakiman Adel Abdel Hamid Abdullah mengatakan pada jumpa pers di Kairo bahwa jaksa dibenarkan dalam menyelidiki lembaga terkait karena mereka diduga melanggar hukum Mesir tentang pendanaan politik.
"Lembaga asing secara gelap membuka kantor di Mesir sejak Revolusi 25 Januari dan melanggar hukum perhimpunan," kata Abul Naga mengacu unjukrasa besar berujung penggulingan Hosni Mubarak lalu.
"Semua negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, melarang pendanaan asing kepada lembaga terlibat dalam kegiatan politik atau yang terkait dengan partai politik," tambahnya.'