Abuja - Wanita asal Amerika Serikat yang diculik di Nigeria berhasil dibebaskan. Wanita yang seorang misionaris ini diserahkan dalam kondisi selamat kepada otoritas setempat dan pemimpin gereja Nigeria.
Phyllis Sortor diculik sekelompok pria bersenjata pada 23 Februari lalu, dari sebuah asrama gereja di Emiworo, Kogi, Nigeria. Penculikan terjadi setelah wilayah Emiworo menjadi target serangan pria bersenjata tersebut.
Selang dua minggu kemudian, Sortor yang berusia 71 tahun ini diserahkan kepada otoritas setempat dan pemimpin gereja Nigeria dalam kondisi sehat dan selamat. Demikian seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (7/3/2015).
"Kami sangat berterima kasih kepada semua orang yang mendoakan keselamatan Phyllis dan puji Tuhan, perwakilan keluarga berhasil mengamankan pembebasannya," ujar David W Kendall dari Board of Bishops setempat.
Namu otoritas gereja menolak banyak berkomentar soal situasi pembebasan Sortor, demi melindungi orang-orang yang banyak membantu pembebasan Phyliss.
Dalam keterangan terpisah, juru bicara kepolisian wilayah Kogi, Collins Sola Adebayo membenarkan bahwa Sortor telah berhasil diselamatkan. Adebayo menegaskan, tidak ada uang tebusan yang dibayarkan, seperti dugaan sebelumnya bahwa penculikan Sortor didasari motif meminta uang tebusan kepada pemerintah AS.
Tidak disebutkan lebih lanjut siapa penculik Sortor. Kepala kepolisian Kogi, Adeyemi Ogunjemilusi hanya menyebut bahwa Sortor diturunkan oleh penculiknya di sebuah wilayah dekat desa Eru.
Warga desa setempat menyadari keberadaan Sortor yang warga asing ini dan melapor kepada polisi. Polisi dikerahkan ke lokasi tersebut dan membawa Sortor ke wilayah Lokoja, untuk selanjutkan diserahkan ke perwakilan keluarganya.
Sortor menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Mozambique. Kedua orangtuanya juga misionaris. Selama bertahun-tahun, Sortor tinggal di Seattle, sebelum akhirnya dia dan suaminya Jim ditugaskan ke Rwanda untuk misi penginjilan selama 6 tahun. Pada tahun 2005 lalu, Sortor pindah ke Nigeria.