UNESCO (Istimewa)
|
Paris (ANTARA News) - Organisasi Pendidikan, Sains dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menyatakan misinya untuk Mesir dari 11 hingga 16 September telah mengkonfirimasi penjarahan terjadi di Museum Mallawi di negara Afrika Utara itu.
Misi ahli UNESCO untuk Mesir tersebut mendapati "hampir semua koleksi Mallawi National Museum di Minya, Upper Mesir, dijarah selama kerusuhan pada Agustus", kata organisasi kebudaayn PBB tersebut di dalam satu pernyataan.
Misi itu bekerjasama dengan Kementerian Barang Antik mesir dan pemerintah lokal mendapati bahwa meskipun bangunan tersebut tidak rusak parah, 600 dari 1.080 koleksi artifak Museum hilang, Jumat pagi.
Ahli internasional dan arsitek konsultan UNESCO Pierre-Andre Lablaude serta seorang ahli UNESCO juga mengunjungi beberapa likasi lain kebudayaan yang rusak selama kerusuhan.
Misi tersebut mengikuti pernyataan dari Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova pada 18 Agustus mengenai penjarahan di Museum Mallawi dan janjinya untuk memberikan dukungan teknis organisasi itu serta mengerahkan organisasi mitra untuk menemukan kembali dan memperbaiki kerusakan pada warisan budaya negeri tersebut.