Jabbar Ramdhani - detikNews
"Muslim Amerika berdiri dalam solidaritas dengan komunitas Yahudi-Amerika untuk mengutuk tindakan penodaan yang mengerikan ini," kata penggalang dana di situs web mereka sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (23/2/2017)
Dilansir AFP, kampanye pengumpulan dana ini dimulai oleh aktivis Muslim AS bernama Linda Sarsour dan Tarek El-Messidi. Mereka rencananya akan melanjutkan pengumpulan dana sampai 20 Maret mendatang.
Foto: REUTERS/Tom Gannam
|
Selain digunakan untuk pemulihan pemakaman ini, uang hasil pengumpulan dana ini nantinya akan disumbangkan ke kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Menurut mereka kampanye ini sebagai sikap penolakan atas kebencian dan kekerasan di AS.
"Tidak ada tempat untuk jenis kebencian, penodaan dan kekerasan di Amerika. Kami berdoa bahwa ini mengembalikan rasa aman dan damai sejahtera komunitas Yahudi AS yang telah pasti terguncang oleh peristiwa ini," para aktivis menulis pada halaman web penggalangan dana mereka.
Menurut staf pemakaman, ada sekitar 170 batu nisan yang digulingkan atau rusak di pemakaman Chesed Shel Emeth Society pada akhir pekan lalu.
Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Mereka mengatakan belum menemukan indikasi kejahatan dalam peristiwa ini.
Foto: REUTERS/Tom Gannam
|
Sejak awal tahun ini, Pusat Asosiasi Komunitas Yahudi dari Amerika Utara telah mencatat 69 insiden ancaman bom di 27 negara bagian AS dan satu provinsi Kanada.
Pada hari Senin (21/2) saja, hampir selusin pusat komunitas Yahudi menerima ancaman bom. Tapi semua ancaman tersebut ternyata hoax.
Terkait peristiwa ini, Presiden Donald Trump pada Selasa (22/2) menyerukan diakhirinya "segala jenis kebencian".
"Ancaman anti-Semit menargetkan pusat-pusat komunitas dan komunitas Yahudi kami mengerikan dan menyakitkan. Dan jadi pengingat yang buruk yang masih harus dilakukan untuk membasmi kebencian dan prasangka dan kejahatan," kata Trump.