(REUTERS/Jason Reed)
|
VIVAnews - Presiden Amerika Serikat Barack Obama bersumpah untuk melacak dan mengadili pembunuh Duta Besar AS untuk Libya Chris Stevens dan tiga diplomat lainnya. Keempatnya tewas dalam aksi protes massa di Konsultat Jenderal AS di wilayah Benghazi.
Diberitakan Reuters, Rabu 12 September 2012, Obama mengatakan bahwa serangan pada Konjen AS di Benghazi adalah peristiwa yang mengerikan dan mengejutkan. Kendati demikian, dia menegaskan bahwa peristiwa itu tidak akan merusak hubungan antara AS dan Libya yang mulai rukun pasca jatuhnya Moammar Khadafi.
"Jangan ada kesalahan, keadilan akan ditegakkan. Mereka yang bertanggung jawab akan ditemukan," kata Obama dalam pernyataannya di Rose Garden Gedung Putih, didampingi Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Duta Besar Stevens, 52, adalah pejabat tinggi Amerika pertama yang bertugas di Benghazi setelah kota itu lumpuh pasca revolusi tahun lalu. Menurut laporan pemerintah Libya, Steven dan tiga stafnya tewas saat mobil yang mereka tumpangi diroket orang tidak dikenal. Di saat yang sama, ribuan orang menyerbu Konjen AS di Libya tersebut.
Diduga, serangan ke perwakilan AS di Libya dilakukan dengan perencanaan yang matang. Sebuah laporan mengatakan bahwa brigade militan Ansar al-Sharia berada di balik penyerangan itu. Namun, kelompok ini membantahnya.
Setelah kejadian tersebut, seluruh staf AS di Benghazi telah dievakuasi dan Kedutaan Besar AS di Tripoli telah dikosongkan. Marinir anti terorisme AS diturunkan di Libya untuk mengamankan Kedubes. Obama juga memerintahkan peningkatan keamanan di seluruh perwakilan AS di luar negeri.
Mengantisipasi kejadian serupa di wilayah rawan, Obama langsung mengontak Presiden Afganistan Hamid Karzai. Obama ingin memastikan bahwa kejadian di Libya dan Mesir tidak mengancam keamanan tentara AS di Afganistan.
Kekerasan di Mesir dan Libya dipicu oleh pemuatan trailer film anti Islam di YouTube. Dalam film murahan tersebut, Nabi Muhammad dihina dan dikatakan membawa ajaran palsu. Pembuat film itu, seorang Yahudi, Sam Bacile, kini tengah bersembunyi entah di mana.