Ilustrasi ledakan akibat bom (REUTERS/Omar Sobhani)
|
Pakistan - Sebuah bom bunuh diri meledak di kota Peshawar, Pakistan pada Selasa malam kemarin. Peristiwa itu terjadi pada saat para pemimpin Partai Nasional Awami (ANP) mengadakan pertemuan di Yakatoot, Peshawar.
Kelompok radikal Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas peristiwa yang menewaskan belasan orang itu. Namun hingga berita ini diturunkan, jumlah korban tewas masih simpang siur.
Menurut Geo News, Selasa 16 April 2013, jumlah korban tewas mencapai 17 orang. Sementara kantor berita CNN, Rabu 17 April 2013, menginformasikan 15 nyawa melayang akibat bom bunuh diri itu.
Selain korban tewas, Geo News memberitakan jumlah korban terluka mencapai 60 orang. Wakil Presiden Senior ANP, Ghulam Ahmed Bilour dan sang keponakan, Haroon Bilour, turut menjadi korban luka saat bom meledak.
Pihak Kepolisian Ibukota Peshawar, Liaquat Ali, membenarkan bahwa bom yang meledak pada Selasa malam merupakan bom bunuh diri. Hal itu diperkuat dengan potongan organ tubuh pelaku yang ditemukan di lokasi.
Menurut analisa polisi, bom yang meledak seberat enam kilogram dengan kandungan bola-bola bearing. Dugaan polisi pelaku sudah merencanakan aksi ini dengan seksama.
"Pelaku bom bunuh diri sengaja berdiri di luar dan menunggu kedatangan para pejabat penting. Kemudian ketika mobil Bilour tiba, dia langsung menuju mobil itu dan meledakkan dirinya sendiri," ujar Liaquat kepada pewarta berita.
Taliban Mengaku
Namun kelompok Taliban yang telah mengaku sebagai dalang pengeboman itu membuat pernyataan mengejutkan. Mereka menyatakan tidak mengincar Ghulam Ahmed. Bom itu sebenarnya ditujukan bagi keponakan Ghulam, Haroon Bilour.
"Kami meminta maaf kepada Ghulam Bilour karena sebelumnya telah mengumumkan sebuah pengampunan bagi dia. Target kami sesungguhnya adalah Haroon Bilour," ujar juru bicara kelompok Taliban,
Ihsanullah Ihsan, kepada media melalui jaringan telepon yang tidak diketahui lokasinya. Hal ini diperkuat dengan pernyataan pihak kepolisian yang mengatakan sebuah alat peledak sudah dipasang di dalam mobil Haroon dan disiapkan meledak tak lama setelah dia keluar dari mobil.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan investigasi. Sementara pihak RS Lady Reading, tempat korban terluka dirawat, mengatakan jumlah korban tewas dapat bertambah karena jumlah korban kritis masih banyak.