Seorang gadis Palestina terduduk di jalan saat tentara Israel menahan para aktivis dalam sebuah bentrokan setelah pemakaaman demonstran muda di desa Tepi Barat, Nabi Saleh dekat Ramallah, Minggu (11/12). 45 tahun lalu dalam Perang Enam Hari, Israel dengan keunggulan pasukan udara dan daratnya bisa menguasai Tepi Barat dan Jalur Gaza yang bernilai sangat strategis secara militer dan politis. (REUTERS/Mohamad Torokman) |
Ramallah, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Rakyat Palestina, Selasa, menggelar demonstrasi menandai ulang tahun ke-45 Perang Enam Hari. Perang Enam Hari pada 1967 itu berakhir dengan kemenangan Israel merebut Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Di Ramallah, Tepi Barat, sekitar 200 orang memprotes Penjara Militer Ofer, dan bentrokan pecah ketika para demonstran melemparkan batu pada pasukan yang menembakkan gas air mata.
Beberapa orang terluka ringan dan dirawat di tempat kejadian, kata medis sumber kepada AFP.
Di Al Khalil, sekitar 200 pengunjuk rasa mengambil bagian dalam unjuk rasa, termasuk para aktivis asing. Seorang fotografer AFP mengatakan, bentrokan juga pecah di sana, dan pasukan militer Israel menangkap sedikitnya dua orang.
Di Gaza City, antara 200 dan 300 orang berbaris berdemo dari Lapangan Prajurit Tak Dikenal ke markas PBB di Gaza dalam aksi unjung rasa yang diselenggarakan oleh gerakan Hamas yang berkuasa.
Para pengunjuk rasa mengacungkan peta yang menggambarkan Palestina pra-1948, termasuk yang sekarang dijadikan wilayah Israel, dan melambaikan bendera hijau Hamas.
Tentara menembaki para demonstran Perang Enam Hari itu, dengan Suriah mengklaim 23 orang tewas dan 350 lainnya terluka tentara Israel.
Sebaliknya Israel mengatakan sebanyak 10 orang tewas, tetapi tidak ada demonstran yang tewas akibat tembakan Israel.
Tiga pekan sebelumnya, ribuan pengunjuk rasa di Lebanon, Suriah dan Gaza berusaha untuk memaksa melintasi perbatasan untuk menunjukkan massa berkabung atas pembentukan negara Yahudi itu pada 1948, dikenal sebagai "Nakba" atau "bencana."
Saat itu, ratusan menerobos ke Golan yang dikontrol Israel, tempat tentara melepaskan tembakan-tembakan yang menewaskan empat orang, sementara upaya serupa namun tidak berhasil dilakukan di sepanjang perbatasan Lebanon dan menyebabkan tujuh orang tewas, kata angka PBB.