 |
| Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB di markas PBB di New York, Amerika Serikat. (02/10/2015) (REUTERS/Andrew Kelly) |
VIVA.co.id - Kordinator Residen PBB untuk Indonesia, Douglas Broderick, mengatakan, konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel di Yerusalem merupakan isu kekerasan yang sangat kuat.
"Ini adalah salah satu isu kekerasan yang sangat kuat. Apa yang terjadi di Yerusalem turut mempengaruhi dunia," kata Broderick, di Jakarta, Senin, 14 Desember 2015.
Broderick, yang berbicara di Konferensi Internasional Mengenai Yerusalem, mewakili Sekjen PBB Ban Ki Moon, berharap agar semua otoritas dapat bersatu dan bahu-membahu menyelesaikan masalah di Yerusalem, terutama di situs suci Al-Aqsa di mana kerap terjadi penyerangan oleh tentara Israel. Masalah ini, kata dia, tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak saja, tetapi oleh banyak negara yang mendukung.
"Butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan konflik berdarah ini. Konflik yang berlangsung selama puluhan tahun ini merupakan konflik politik yang harus diselesaikan komunitas internasional. Dengan begitu Palestina bisa menjadi negara yang merdeka," ujarnya.
Broderick melanjutkan, PBB mengimbau agar masyarakat dunia mengetahui dengan jelas mengenai keadaan sebenarnya yang ada di lokasi kejadian, termasuk di Al-Aqsa. Dijelaskan bahwa kekerasan yang terjadi di Yerusalem merupakan pelanggaran internasional.
"Melakukan kekerasan dan serangan terhadap masyarakat sipil adalah sesuatu yang tidak bisa diterima. Negara dan komunitas agama harus saling membantu. PBB mau selesaikan masalah ini agar kedua negara bisa hidup berdampingan secara damai," ucap dia. (one)
