Den Haag (ANTARA News) - Sebanyak 50.000 ton daging sapi yang dijual di seluruh Eropa ditarik oleh Dinas Keselamatan Produk Konsumen dan Makanan Belanda (NVWA) pada Rabu (10/4), karena khawatir daging itu mungkin berisi daging kuda.

Saat ini tak ada petunjuk bahwa ada bahaya bagi kesehatan masyarakat. Namun, karena asal daging tersebut tidak jelas, pengawas makanan menyatakan keamanan makanan tak bisa dijamin.

Daging tersebut dipasok oleh dua perusahaan perdagangan Belanda dan disebarkan ke lebih dari 130 perusahaan di Belanda.

Sebanyak 370 perusahaan dari berbagai negara Eropa termasuk di antara pelanggannya, demikian laporan Xinhua.

NVWA memberitahu negara terkait anggota Uni Eropa, termasuk Jerman, Prancis dan Spanyol, mengenai penarikan tersebut melalui Sistem Peringatan Cepat bagi Makanan dan meminta mereka memberitahu pelanggan di negara itu. Negara anggota bertanggung jawab atas setiap langkah selanjutnya.

Nama kedua pedagang daging di Belanda adalah Wiljo Improt dan Export dan Willy Selten --yang terkena aib pada Februari, ketika perusahaan tersebut tampaknya telah mencampur daging kuda dengan daging sapi dan menjualnya sebagai daging sapi murni.

Perusahaan itu diduga melakukan pemalsuan, penipuan dan pencucian uang, dan jaksa penuntut umum Belanda mulai melakukan penyelidikan pidana mengenai pemrosesan daging tersebut.

Sejak daging kuda didapati di dalam produk daging dengan merek 100 persen daging sapi, maka skandal daging kuda pun menyebar di seluruh Eropa pada Februari. NVWA memulai penyelidikan besar mengenai pencampuran daging kuda dengan daging sapi di Belanda.