Lambang CIA. |
WASHINGTON, KOMPAS.com - Kendati terlambat, namun agen rahasia Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA) akhirnya bergabung juga dengan jejaring sosial Twitter.
Pada Jumat pukul 13:49 waktu setempat (Sabtu pukul 01.49 WIB dini hari), akun @CIA mengirim cuitan pertamanya berupa joke dengan kata-kata khas badan intelijen, "Kami tidak bisa mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa ini adalah tweet pertama kami."
Sesaat setelah itu, @CIA langsung diserbu follower. Dalam waktu dua jam, pesan pertama CIA telah di-retweeted lebih dari 85.000 kali, dan akun tersebut telah berhasil menarik 105.000 pengikut.
Tanggapan pun bermunculan, salah satunya adalah, "@ CIA bagaimana rasanya saat diikuti?" tulis salah satu pengguna Twitter.
Media sosial memang menjadi sesuatu yang "aneh" bagi badan intelijen, yang selama ini terbiasa melakukan klasifikasi informasi. Di ranah media sosial, antara kebenaran dan kebohongan bisa saja bercampur aduk.
"Dengan menggunakan platform ini, CIA akan bisa terlibat lebih langsung dengan masyarakat dan memberikan informasi tentang misi CIA, sejarah, dan perkembangan lain," kata Direktur CIA John Brennan dalam sebuah pernyataan.
"Kami memiliki informasi penting untuk berbagi, dan kami ingin memastikan bahwa informasi unclassified dari kami lebih mudah diakses oleh publik Amerika yang kami layani, konsisten dengan misi keamanan nasional kami," lanjutnya.
Badan ini juga berjanji untuk mengirim berita terbaru, laporan, dan informasi karir dari CIA, bersama dengan artefak dari museum CIA, update dari World Factbook dan informasi intelijen unclassified.
Dengan meluncurkan secara resmi pada Facebook dan Twitter, CIA memperluas kehadiran online terbatas di luar situs publik, akun Flickr dan YouTube.
Sebelumnya National Security Agency (NSA) telah bergabung Twitter pada tahun 2009 serta FBI bergabung pada tahun 2008.