Warga dievakuasi dari bandara Zaventem di Brussels, Belgia, usai terjadinya ledakan bom, 22 Maret 2016. (Foto: AFP) |
Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Joko Widodo menjadi satu dari sejumlah pemimpin dunia yang turut merespons ledakan bom di Brussels, Belgia.
Ledakan bom di bandara Zaventem dan stasiun kereta metro Maalbeek di Brussels itu telah menewaskan 34 orang dan melukai puluhan lainnya.
"Mengutuk keras serangan bom di Brussels. Duka cita mendalam untuk korban dan rakyat Belgia. Belgia, jangan takut! Kami bersamamu -Jkw," tulis Presiden Jokowi di akun Twitter resminya, Selasa (22/3/2016) malam.
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri RI telah melontarkan kecaman keras atas aksi teror di Brussels.
Hingga saat ini tidak diterima laporan adanya WNI yang menjadi korban dalam serangan teror tersebut.
KBRI Brussels terus berkoordinasi dengan otoritas keamanan dan rumah sakit di Brussel untuk memperoleh informasi lebih jauh mengenai kemungkinan WNI yang menjadi korban.
KBRI Brussels juga terus berkomunikasi dengan berbagai komunitas Indonesia di Belgia dan mengimbau WNI di Belgia untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari wilayah-wilayah yang dapat menjadi target.
Berdasarkan catatan KBRI Brussels, saat ini terdapat 1.200 WNI di Belgia, dimana sekitar 400 orang WNI berada di daerah Brussels dan terdiri dari mahasiswa dan pekerja profesional.
Serangkaian ledakan di Brussels terjadi setelah otoritas Belgia menangkap otak pelaku teror Paris, Saleh Abdeslam, pada Sabtu kemarin.