Puing pesawat Rusia yang jatuh di Sinai, Mesir (REUTERS/Mohamed Abd El Ghany) |
Moskow - Otoritas Rusia mengeluh pada Inggris yang tidak menyerahkan informasi soal kemungkinan pesawat maskapai Metrojet jatuh di Mesir karena bom. Inggris malah terlebih dahulu mengungkapkannya kepada publik.
"Pemerintah Inggris tidak menyerahkan kepada kami setiap informasi yang didapat soal kecelakaan pesawat," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, kepada wartawan seperti dikutip kantor berita Rusia TASS dan dilansir Reuters, Jumat (6/11/2015).
"Jika mereka memiliki informasi dan mereka tidak menyerahkannya, itu mengejutkan," imbuhnya, sembari menyebut Rusia kaget ketika mengetahui informasi semacam itu disampaikan oleh perwakilan resmi pemerintah dan bahkan oleh seorang perdana menteri sendiri.
Penyelidikan insiden pesawat jenis Airbus A-321 ini tengah dilakukan oleh tim pakar dari Rusia, Prancis, Jerman dan Irlandia, tempat pesawat terdaftar, dengan dipimpin oleh otoritas Mesir, yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat.
"Menyadari bahwa pemerintah Inggris memiliki beberapa informasi yang bisa memberikan titik terang pada apa yang terjadi di langit Mesir saat itu, sungguh mengejutkan," sebut Zakharova dikutip kantor berita Rusia lainnya, RIA Novosti.
Secara terpisah, media Rusia Sputnik melaporkan Presiden Vladimir Putin dan PM Inggris David Cameron telah saling berbicara membahas hal ini via telepon pada Kamis (5/11). Dalam percakapan itu, Putin menekankan pentingnya mempertimbangkan data resmi penyelidikan dalam sebelum mengambil kesimpulan soal pesawat yang jatuh di Mesir.
"Kedua pemerintah saling bertukar pandangan soal situasi usai jatuhnya pesawat Rusia di Semenanjung Sinai. Putin menekankan pentingnya untuk bergantung pada informasi yang diberikan oleh penyidik resmi saat mengomentari dugaan penyebab jatuhnya pesawat," demikian pernyataan Istana Kepresidenan Rusia atau Kremlin.
Inggris dan Amerika Serikat kompak menyebut keberadaan bom dalam pesawat yang jatuh di Sinai Utara. Pernyataan ini didasarkan pada penyadapan komunikasi militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah dan Mesir. Penyadapan dengan menggunakan satelit mengungkap adanya obrolan antara kelompok radikal di Sinai bahwa bom memang dibawa ke dalam pesawat oleh seorang penumpang atau seorang staf bandara.
(nvc/mad)