Ilustrasi Dendobrium mengandung polisakarida yang merangsang sistem kekebalan tubuh.(FOTO ANTARA/Agus Bebeng) |
Taipei (ANTARA News) - Dewan Pertanian (COA), Rabu (23/5), memperkenalkan spesies baru anggrek Golden Emperor No.1, yang dapat digunakan dalam obat tradisional China.
Golden Emperor No.1 adalah hasil persilangan antara anggrek Dendrobium tosaense dan Dendrobium stem. Diperlukan delapan tahun untuk mengembangbiakkan anggrek tersebut.
Anggrek spesies baru ini mengandung lebih banyak polisakarida daripada spesies anggrek premium Dendrobium huoshanense --yang berasal dari Provinsi Anhui, China, kata dewan tersebut.
Kadar polisakarida yang tinggi, bagus untuk orang yang menjalani kemoterapi. Polisakarida memainkan peran dalam merangsang sistem kekebalan dan dapat membantu pemulihan pasien yang menjalani kemoterapi, kata Wen Chi-luan, pembantu peneliti di dewan di Stasiun Penyebaran dan Peningkatan Benih Taiwan.
Pasien yang dalam penyembuhan setelah operasi mata juga dapat memperoleh manfaat dari polisakarida, sebab zat itu mengaktifkan lapisan sel retina, kata Wen sebagaimana dilaporkan CNA, Kamis.
Golden Emperor No.1 dalam waktu dekat akan diproduksi secara massal. Anggrek ini hanya akan memerlukan waktu dua tahun untuk tumbuh dan akan menghasilkan delapan sampai 12 gram polisakarida setiap tahun, katanya.
Dengan kata lain, spesies baru itu matang dalam separuh waktu yang diperlukan spesies anggrek premium Dendrobium huashanense dan hasilnya lima kali lebih banyak, Wen menambahkan
Anggrek Dendrobium dicatat sebagai obat kelas atas di China, sama dengan ginseng, di jurnal medis China "The Divine Farmer's Herb-Root Classic", yang ditulis oleh penguasa legendaris Shengnong sekitar 5.000 tahun lalu, kata Wen.
(Uu.C003)