PM Turki, Recep Tayyip Erdogan (tengah) |
VIVAnews - Kepala Polisi Istanbul, Huseyin Capkin, dicopot dari jabatannya saat tengah menyelidiki kasus korupsi yang melibatkan tiga anak Menteri yang masih berkuasa dan pebisnis yang dekat dengan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan. Pencopotan jabatan Capkin dilakukan selang beberapa hari pemecatan lima komisioner polisi.
Kantor berita Reuters, Kamis 19 Desember 2013 melansir Capkin merupakan komandan paling senior yang pernah dicopot oleh Pemerintah. Erdogan mengatakan bahwa polisi tengah melakukan "operasi kotor" untuk menghancurkan rezim Pemerintahan yang tengah berkuasa.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi Turki, Capkin mengaku pasrah dan telah melakukan yang terbaik bagi negaranya.
"Saya melihatnya ada kalanya kesempatan itu datang. Maka hal serupa juga terjadi ketika kami harus pergi. Kami telah berusaha melayani negara dan bangsa kami dengan kesetiaan," ujarnya.
Paska dipecat, Capkin kini ditarik ke Kementerian Dalam Negeri dan menempati posisi rendah.
Mereka yang ikut ditahan adalah anak-anak sejumlah pejabat tinggi, yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Ekonomi, dan Menteri Lingkungan. Bahkan Kepala bank milik pemerintah, Halkbank, Suleyman Aslan, dan taipan perusahaan konstruksi, Ali Agaoglu, turut dibekuk dalam razia itu.
Total tersangka yang ditangkap dalam razia polisi terkait kasus korupsi dan penyuapan pada Selasa, 17 Desember kemarin berjumlah 52 orang. Ke-52 orang itu ditahan karena diduga melakukan berbagai pelanggaran, antara lain menerima dan memfasilitasi suap bagi pengembangan proyek. Selain itu mereka turut menyuap demi memperoleh izin pembangunan, penyelundupan emas dan pencucian uang.
Polisi menolak berkomentar terkait pemecatan beberapa anggotanya atau soal razia yang mereka lakukan. Mereka hanya mengatakan bahwa aksi razia itu telah dilakukan setelah mengintai para tersangka selama setahun penuh.
Titik Lemah
Menurut penulis dan kolumnis, Cengiz Candar, menyebut tindak korupsi di Turki merupakan titik lemah dari Partai berkuasa yang dipimpin Erdogan, AK. Maraknya aksi korupsi, ujar Candar, bertolak belakang dengan moral yang selama ini mereka pegang dan ajaran Islam.
"Korupsi memiliki peran penting dalam penentuan kesuksesan partai penguasa dalam kotak suara," kata dia.
Namun, pandangan lain menyebut penangkapan puluhan orang termasuk di dalamnya tiga putra Menteri dan pebisnis yang dekat dengan Erdogan, dilihat sebagai aksi perebutan kekuasaan dengan seorang ulama yang bermukim di Amerika Serikat (AS), Fethullah Gulen. Gulen sebelumnya sempat menjadi sekutu dekat Erdogan.
Namun, hubungan keduanya renggang karena rencana Erdogan yang berniat menutup sekolah-sekolah swasta di Turki, termasuk salah satunya milik Gulen. Selain itu, Gulen diketahui masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap polisi, kejaksaan dan di dalam Partai AK sendiri.
Erdogan sendiri pada Rabu kemarin mengaku tidak akan melibatkan politik dalam keputusan pemecatan Capkin tersebut.