James Eagen Holmes
|
VIVAnews -- James Eagen Holmes, mahasiswa ilmu syaraf yang pandai dan pemalu itu tiba-tiba menjadi sorotan dunia. Gara-gara ulahnya menyaru sebagai Joker dan memberondong penonton bioskop Century 16, Aurora, Colorado yang sedang menyaksikan pemutaran perdana Film Batman "The Dark Knight Rises". Sebanyak 12 orang tewas, 59 lainnya terluka.
Setelah menangkap Holmes, polisi menggeledah apartemen pemuda 24 tahun itu yang penuh perangkap mematikan, salah satunya berupa kawat yang direntangkan di pintu masuk apartemen. Polisi bahkan harus mengerahkan robot yang dikendalikan dari jarak jauh, demi alasan keamanan.
Timbunan amunisi juga ditemukan di tempat tinggal alumni ilmu syaraf University of California, Riverside itu. Ada wadah-wadah kaca berisi peluru dan bahan kimia yang bisa meledak, dan puluhan granat.
Setelah membersihkan apartemen itu dari jebakan dan amunisi, seperti dimuat KKTV, polisi juga menemukan sejumlah benda, yang mencolok adalah topeng Batman, musuh bebuyutan Joker -- yang diduga alter egonya. Demikian menurut sumber dalam kondisi anonim karena ia tak berwenang untuk bicara pada pers.
Namun, seperti dimuat Sky News, Kepolisian Aurora tak mengkonfirmasi hal tersebut. "Kami tak akan mengungkap tentang bukti yang diperoleh dari apartemen tersangka," kata juru bicara kepolisian.
"Tak ada jalan bagi kami untuk mengkonfirmasinya, Sebab, semua bukti yang diperoleh telah dibawa pergi dan disimpan."
Kepala Kepolisian Aurora, Dan Oates mengatakan butuh waktu berbulan-bulan untuk mengetahui motif Holmes. Sebab, ia tak mau bekerja sama. Polisi menggandeng dengan ahli perilaku dari FBI untuk menangani Holmes.
"Dia tak mau bicara pada kami," kata Oates. Holmes yang kini ditahan di sel isolasi akan menjalani sidang perdana Senin 23 Juli 2012 waktu setempat.
Sejauh ini polisi menduga Holmes beraksi sendirian, tidak terkait dengan jaringan teror apapun.
Holmes diduga merencanakan aksinya jauh hari. Polisi mengungkap dia mulai membeli senjata di area Denver dua bulan sebelum penembakan. Holmes juga menerima setidaknya 50 paket di apartemen dan tempat kuliahnya dalam empat bulan terakhir.
Misteri terbesar dari kasus ini adalah mengungkap, mengapa pemuda pintar, dengan rekam jejak tanpa cela, dari keluarga mampu di San Diego, rajin ke gereja, sampai pada titik di mana ia mengecat rambut, mengubah dirinya menjadi "Joker", dan tega membantai orang lain. (eh)