Calon Presiden AS Donalt Trump dan Hillary Clinton (Foto: Reuters)
NEW YORK – Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan bahwa kebijakan calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, terkait perang Suriah dapat memicu terjadinya perang dunia III. Sebab, kebijakan Hillary dapat memancing konflik dengan pasukan militer Rusia yang dilengkapi dengan senjata nuklir.
Dalam sebuah wawancara yang membahas persoalan kebijakan luar negeri, Trump mengatakan bahwa mengalahkan kelompok militan ISIS adalah prioritas utama daripada memaksa Presiden Suriah Bashar Al Assad untuk turun tahta. Menurut Trump, itu adalah tujuan utama dari kebijakan Pemerintah AS.
Sebagaimana dilansir Memo, Rabu (26/10/2016), Trump juga mempertanyakan bagaimana Hillary akan bernegosiasi dengan Presiden Rusia setelah mengutuk Putin. Dalam acara tersebut, Trump turut mengecam Presiden AS Barack Obama karena telah menyebabkan hubungan antara AS dan Filipina semakin renggang.
Terkait perang sipil di Suriah, kandidat dari Partai Republik itu mengatakan kebijakan Hillary bisa menyeret AS ke dalam perang dunia. Hal itu disebabkan kebijakan yang akan dijalankan Hillary dinilai lebih agresif dalam menyelesaikan konflik.
Hillary menyerukan pembangunan zona larangan terbang dan zona aman di daratan untuk menjaga para kombatan. Sejumlah analis khawatir bahwa pembentukan zona tersebut dapat membawa AS terlibat konflik langsung dengan pesawat tempur Rusia.
“Apa yang harus kita lakukan adalah fokus pada ISIS. Kita tidak harus fokus pada Suriah. Kebijakan Hillary ini dapat menyeret AS terlibat dalam Perang Dunia III, jika kita mendengarkan Hillary Clinton,” ujar Trump. “Kamu (Hillary) tidak hanya melawan Suriah, kamu juga akan bertempur dengan Rusia dan Iran,” tambahnya.
Bagi Trump, memaksa Presiden Bashar Al Assad untuk turun sebagai Presiden Suriah bukanlah hal utama. Namun, mengalahkan kelompok militan ISIS adalah misi utama yang harus dilakukan. "Assad adalah tidak lebih penting dari ISIS," pungkasnya.
(FIK)
