Umumkan Pengkajian Email Hillary Jelang Pilpres, Direktur FBI Langgar Hukum?
Author : Administrator | Monday, October 31, 2016 09:35 WIB
Novi Christiastuti - detikNews
James Comey (REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo)
Washington - Senator senior Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat menyebut Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey terindikasi melanggar hukum. Comey dianggap mempengaruhi pilpres dengan mengumumkan pengkajian ulang kasus email capres Partai Demokrat Hillary Clinton jelang pilpres.
Tudingan bahwa Hillary menempatkan AS dalam bahaya dengan menggunakan server email pribadi saat menjabat Menteri Luar Negeri AS tahun 2009-2013, kembali mencuat sejak Jumat (28/10) lalu, usai Comey mengumumkan pengkajian kembali kasus itu via surat kepada parlemen AS.
"Segera setelah Anda memiliki sindiran terkecil terkait Menteri Clinton, Anda bergegas mempublikasikannya dalam sorotan paling negatif," sebut Senator AS Harry Reid yang juga Ketua Minoritas Senat, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (31/10/2016).
"Melalui aksi partisan Anda, Anda mungkin telah melanggar hukum," imbuh Reid, merujuk bahwa Comey telah melanggar Hatch Act, yang melarang FBI untuk mempengaruhi pilpres AS.
Dalam pernyataannya, Hillary meminta Comey untuk menjelaskan secara rinci soal keputusannya mengkaji ulang penyelidikan kasus email yang telah dinyatakan selesai pada Juli lalu. Hillary menyebut tindakan Comey itu 'sangat mengganggu' karena dilakukan mendekati pilpres AS.
Menurut sejumlah media AS, keputusan mengkaji ulang kasus email Hillary ini dilakukan setelah FBI menyita laptop yang digunakan ajudan dekat Hillary, Huma Abedin, dan suaminya Anthony Weiner. Weiner yang mengundurkan diri dari posisinya sebagai anggota parlemen AS tahun 2011 lalu, diselidiki FBI terkait dugaan mengirimkan pesan-pesan cabul secara online terhadap remaja perempuan berusia 15 tahun.
Dengan laptop itu, Abedin dilaporkan mengirimkan sejumlah email kepada Hillary yang saat itu masih menggunakan server pribadi. Email-email itulah yang dicurigai mengandung informasi rahasia negara dan FBI menyatakan perlu untuk menyelidikinya lebih lanjut.
Email-email itu, disebut oleh sumber penegak hukum AS kepada CNN, sebenarnya telah ditemukan sejak beberapa minggu lalu. Waktu pengumuman soal pengkajian email itu baru diumumkan Comey pada Jumat (28/10), sehingga memicu pertanyaan soal motif di baliknya.
Rincian soal pengkajian ulang FBI tidak dijelaskan kepada publik. Baik Hillary maupun rivalnya, capres Partai Republik Donald Trump, terus menekan Comey untuk menjelaskan lebih rinci soal keputusannya itu. Sementara itu, Reid juga menuding Comey memiliki niat untuk menguntungkan satu pihak lainnya dalam pemilu dan menyebut perilaku Comey ini sebagai 'standar ganda' dengan menyebut Comey juga memiliki informasi soal Trump terkait Rusia.
"Saya menulis surat kepada Anda beberapa bulan lalu, agar informasi ini dirilis ke publik. Dan Anda terus melawan seruan untuk memberitahu publik soal informasi penting itu," sebutnya.
Harvested from: http://news.detik.com/internasional/d-3333113/umumkan-pengkajian-email-hillary-jelang-pilpres-direktur-fbi-langgar-hukum
Shared:
Comment