Pengeboran minyak di Azadegan, Iran (AP Photo/Vahid Salemi, File) |
VIVAnews - Negara-negara anggota Uni Eropa sepakat memberlakukan embargo atas impor minyak dari Iran, menyusul langkah serupa yang diterapkan Amerika Serikat awal tahun ini. Dengan embargo ini, Iran harus mencari pembeli minyak potensial di luar Eropa.
Menurut kantor berita Reuters, para diplomat di Uni Eropa menyepakati embargo pada Rabu 4 Januari 2011. Perdana Menteri Italia, Mario Monti, mengatakan pada dasarnya negaranya menyepakati embargo, namun harus diberlakukan secara berkala dan Iran harus membayar utang pada perusahaan energi Italia, ENI.
Sebelumnya pada akhir tahun lalu, para diplomat Uni Eropa mengadakan perundingan mengenai embargo dengan para pejabat Iran di Teheran. Dalam pertemuan tersebut, Uni Eropa mementahkan semua wacana penolakan embargo dari Iran.
"Banyak perkembangan yang terjadi. Pada prinsipnya, embargo minyak disetujui, tidak ada perdebatan lagi," kata salah satu diplomat Uni Eropa yang menolak disebutkan namanya.
Sebelumnya pada malam tahun baru 2012, Presiden AS Barack Obama telah menandatangani pengetatan ekonomi terhadap Iran. Bersama dengan Eropa, AS mencoba untuk mendesak Iran menghentikan program nuklirnya. Menurut laporan IAEA tahun lalu, nuklir Iran semakin mengarah pada pembuatan hulu ledak.
Dipuji AS
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland memuji langkah Eropa dalam menyetujui embargo minyak Iran. Dia mengatakan bahwa inilah yang ingin dilihat AS dari negara-negara sekutu. "Kami yakin embargo konsisten dengan upaya memperketat ekonomi Iran," kata Nuland.
Negara-negara Uni Eropa memborong minyak Iran 450.000 barel per harinya, menjadikan Eropa salah pembeli terbesar minyak Iran. Jika embargo diberlakukan, Iran terpaksa harus mencari pembeli lainnya.
"Kami dapat dengan mudah mencari pembeli lainnya," kata SM Qamsari, Direktur Internasional National Iranian Oil Co. (eh)