Wakil Presiden China "Menghilang" dari Publik

Author : Administrator | Tuesday, September 11, 2012 12:50 WIB
Wakil Presiden China, Xi Jinping, bermain sepak bola di Dublin, Irlandia, beberapa waktu lalu

VIVAnews - Wakil Presiden China, Xi Jinping, dalam seminggu terakhir tidak muncul di depan publik dan membatalkan sejumlah pertemuan dengan para pejabat penting. Ini menimbulkan spekulasi di kalangan media massa internasional, apakah calon pemimpin baru China itu tengah mengalami masalah kesehatan atau halangan lain menjelang transisi kepemimpinan akhir tahun ini.

Menurut stasun berita BBC, Wapres Xi dalam sepekan terakhir sudah membatalkan setidaknya empat pertemuan penting. Pada Senin kemarin, jadwal pertemuan dengan Perdana Menteri Denmark dibatalkan.

Xi, yang sudah disiapkan jadi pengganti Hu Jintao dalam tampuk kepemimpinan Partai Komunis dan Pemerintahan China, juga tidak menghadiri pertemuan penting di kalangan pengurus inti partai Jumat pekan lalu. Bahkan, dia secara mendadak membatalkan pertemuan dengan tamunya dari Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, pada Rabu pekan lalu.

Xi juga tidak memenuhi agenda pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura dan seorang pejabat Rusia di Beijing. Padahal, mereka semua berkepentingan menemui Xi sebagai calon pemimpin baru China.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China berkali-kali menghindari pertanyaan dari para wartawan soal "menghilangnya" Wapres Xi. Juru bicara itu hanya berkata tidak punya informasi apapun.

Ketidakmunculan Xi ini mengundang spekulasi di kalangan media massa, dan juga forum bincang-bincang di Internet, apakah pejabat berusia 59 tahun itu sedang mengalami masalah kesehatan atau sedang sibuk memobilisasi dukungan politik di internal partai.

Menurut The New York Times, muncul kabar dari beberapa diplomat, yang mengaku mendengar isu bahwa Wapres Xi menderita cedera otot saat berenang atau bermain sepakbola. Bahkan muncul pula spekulasi liar, yang menyatakan bahwa Xi mengalami kecelakaan atau ada yang mencelakai dia dalam suatu persekongkolan. Seorang pengamat politik di Beijing baru-baru ini mengungkapkan Xi bisa pula menderita gangguan jantung ringan.

Namun, apapun isu yang muncul, kalangan pejabat China tampak tidak mau repot-repot menanggapinya. Sesuai budaya politik setempat, mereka sangat berhati-hati atas berbagai isu miring yang menyangkut petinggi di negara komunis itu. (umi)

Harvested from: http://dunia.news.viva.co.id
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: