Vladimir Putin |
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Rybakov mengatakan bahwa Moskow berusaha untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Teheran, dan menekankan kerja sama Iran-Rusia tidak akan bertentangan dengan negara ketiga.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan kantor berita terbesar Rusia, RIA Novosti, Rybakov mengatakan Moskow telah berulang kali mengumumkan kesediaannya untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi dengan Teheran benar-benar alami dan bukan tantangan politik atau ekonomi bagi negara-negara lain.
Kebijakan Washington menentang peningkatan hubungan ekonomi Teheran-Moskow, katanya, menekankan bahwa AS mencoba untuk menciptakan hambatan buatan dalam kerja sama Iran - Rusia.
Berbicara di sela-sela putaran terakhir pembicaraan nuklir Iran- 5 +1 di Wina 9 April, seorang pejabat senior AS mengatakan Washington telah meminta Teheran dan Moskow untuk menghindari perjanjian ekonomi lebih lanjut sampai penandatanganan kesepakatan nuklir yang menyeluruh antara Iran untuk enam negara kuat dunia ( anggota tetap Dewan Keamanan PBB: AS, Inggris, Prancis, Rusia, China ditambah Jerman).
Ryabkov mengatakan, Moskow telah mengumumkan berulangkali peningkatan kerja sama ekonomi dengan Teheran tidak harus dianggap sebagai ancaman terhadap negara-negara lain.
Menolak sanksi-sanksi sepihak AS terhadap negara-negara lain, Rybakov mengatakan, Moskow yakin sanksi-sanksi tersebut tidak logis dan tidak legal.
Dia menegaskan kemauan kuat Rusia untuk meningkatkan dan memperkuat hubungan bilateral dengan Iran.