"Wanita baja" penentang pemerintah Kuba mulai mogok makan

Author : Administrator | Tuesday, September 11, 2012 13:05 WIB
Warga berjalan disamping papan iklan dengan gambar pejuang kemerdekaan Kuba Antonio Maceo (kiri) dan pemimpin revolusi Che Guevara di Havana, Kuba Selasa (14/6) (FOTO ANTARA/REUTERS/Desmond Boylan/djo/11)

Havana (ANTARA News) - Marta Beatriz Roque, perempuan berusia 67 tahun berjuluk "Wanita Baja" yang menentang pemerintah Kuba, memulai aksi mogok makan pada Senin untuk memprotes kondisi di wilayah rezim Komunis di pulau tersebut.

"Saya menyatakan aksi mogok makan" terhadap penanganan yang tidak bisa ditolerir dan dipertahankan oleh pemerintah Kuba terhadap partai oposisi, kata Roque kepada AFP.

Roque, seorang ekonom dan mantan profesor universitas yang memulai aktivitas oposisinya pada 1989, merupakan satu-satunya wanita di antara 75 aktivis yang ditahan dan dikenai hukuman penjara dalam penumpasan kelas atas pada 2003.

Ia dibebaskan pada 2004 karena alasan kesehatan.

Roque, yang menderita diabetes, mulai berpuasa di rumahnya di Havana dan mengatakan ia hanya akan meminum air dan tidak menerima bantuan dokter resmi jika ia mengalami penurunan gula darah mendadak, yang dikenal sebagai hypoglycemia.

"Saya perkirakan ini akan berlangsung selama 48 jam" sebelum menderita masalah kesehatan yang serius, kata Roque kepada AFP. "Biarkan semuanya terkuak sebagaimana mestinya "

Roque mengatakan 13 penentang lainnya akan memulai aksi protes yang serupa di bagian lain pulau tersebut.

Aksi Roque tersebut untuk memprotes penangkapan terhadap penentang di Kuba, serta kasus Jorge Vazquez Chaviano, seorang penentang yang dipenjara selama enam bulan terakhir kendati pengadilan membatalkan hukumannya.

Setiap bulan, polisi Kuba menahan ratusan penentang politik, 521 pada Agustus, kemudian membebaskan mereka tanpa tuduhan, kadang-kadang setelah berjam-jam, atau kadang-kadang setelah berhari-hari, kata pemimpin dari penentang tersebut.

"Polisi politik meningkatkan represi terhadap oposisi dan itu suatu hal yang tidak bisa kita biarkan," kata Roque.

Pemerintah Kuba mengklaim bahwa para penentang tersebut adalah "tentara bayaran" yang bekerja untuk pemeritah AS.
(ANT)

Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: