 |
|
Ilustrasi penyegelan
|
KOLAKA -- Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri I Kolaka, Sulawesi Tenggara dipulangkan secara terpaksa. Hal ini karena sebanyak 16 ruang kelas disegel pemilik lahan tempat sekolah berdiri, Senin (04/03/2013).
Kepala SMPN I Kolaka, Purwanto mengatakan, akibat penyegelan ini, proses belajar dan mengajar dihentikan. Penyegelan gedung sekolah, kata Purwanto, terkait dengan belum dibayarnya pembebasan tanah lokasi sekolah sebesar Rp 1 miliar dari pemerintah setempat ke warga pemilik tanah. Menurutnya, penyegelan ini akan terus berlangasung hingga Pemda Kolaka menyanggupi atau melunasi harga lahan tersebut.
Menurutnya, proses belajar siswa terganggu saat pemilik lahan menyegel bangunan sekolah tersebut. Seharusnya, siswa pulang sekitar pukul 14.00 siang, namun mereka terpaksa pulang pukul 10.00 pagi.
"Terpaksa siswa kita suruh pulang lebih awal karena tidak ada tempat lagi untuk belajar," tambahnya.
Pihak sekolah pun sangat khawatir kalau penyegelan ini terus berlangsung. Sebab, saat ini ruang kelas SMPN I Kolaka yang ada tidak bisa menampung seluruh siswa yang totalnya sebanyak 600 orang.
"Para guru pasti akan merasa sulit dalam mempersiapkan peserta didik yang akan ikut atau menghadapi ujian akhir nasionl (UN) serta ujian akhir semester," jelas Purwanto. Dia berharap adanya perhatian pemda demi kelancaran belajar dan mengajar di SMPN 1 Kolaka.
Di tempat terpisah, fasilitator pemilik lahan dengan Pemda Kolaka, Zachiman mengatakan, pihak pemerintah baru membayar Rp 50 juta, sisanya Rp 1 miliar belum diselesaikan.
"Tapi sudah ada pembicaraan, dalam waktu dekat ini akan dibayarkan. Lokasi itu cukup luas, saya lupa berapa persisnya, tetapi ada 16 ruang kelas yang kami segel untuk sementara," tutupnya.