Presiden Joko Widodo memberi keterangan pers (Yudhi/Antara)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa simpatinya kepada 18 polisi yang luka berat saat mengamankan demonstrasi 4 November 2016 dan kini harus dirawat di rumah sakit.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, para oknum provokator dalam demonstrasi itu harus dihukum secara tegas lantaran mencoba membuat jalannya aksi menjadi rusuh.
"Saya juga ingin menyampaikan simpati yang mendalam pada anggota Polri yang luka ada 18 personel yang luka dan ada kena bambu runcing dan panah. Saya kira hal-hal seperti ini juga perlu disampaikan dengan hal hukum yang tegas," kata Jokowi saat memberikan pengarahan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jalan Tritayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2016).
Presiden Jokowi berterima kasih kepada seluruh anggota Korps Bhayangkara yang telah solid mengamankan demonstrasi 4 November 2016. Sehingga, dapat berjalan tertib dan damai hingga akhir.
"Terima kasih atas soliditas dan pengamanan aksi pada 4 November dan demo itu berjalan dengan tertib dan damai sampai akhir," terangnya.
Indonesia, sambung Jokowi, memiliki 17 ribu pulau dan 516 kabupaten dan kota serta memiliki ratusan suku dan bahasa. Oleh karena itu, Polri harus mampu menjaga marwah negara dan Korps Bhayangkara.
"Oleh sebab itu jangan ragu dalam bertindak demi penegakan hukum yang tegas. Tidak boleh institusi sebesar Polri kalah sama kelompok kecil dan organisasi apapun dan tokoh siapapun. Karena dengan penegakan hukum yang tegas itu negara akan kuat," tegasnya.