(VIVAnews/Fajar Sodiq)
|
VIVAnews - Enam tersangka teroris yang sebelumnya ditangkap di Solo akan diterbangkan ke Jakarta. Rencananya, mereka akan ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
"Sore ini akan dibawa ke sana. Badri Cs, di luar yang sudah dibebaskan 2 dan SR (wanita)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar kepada VIVAnews, Jumat 28 September 2012.
Sebagaimana diberitakan, Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri berhasil menangkap 10 tersangka pelaku terorisme: 9 di Solo dan satu orang di Kalimantan Barat, beberapa waktu yang lalu. Dari mereka, Anggri dan Fajar sudah dibawa ke Jakarta sementara yang lainnya masih di Surakarta.
Kemudian, setelah diperiksa, Nopem dan Indra Fitrianto, dikembalikan ke pihak keluarga karena tidak terbukti terlibat dalam kegiatan penyimpanan bahan peledak meskipun berada di lokasi penyimpanan sejumlah bahan peledak. Belakangan SR juga dibebaskan oleh penyidik dengan alasan yang sama.
Terakhir, Densus menangkap terduga teroris jaringan "Al Qaeda Indonesi" yakni Wendy Febriangga alias Hasan alias Wendy di Pelabuhan Pantoloan Kota Palu, Sulawesi Tengah, sekitar pukul 11.00 WITA, kemarin.
Wendy diketahui pernah ikut dalam pelatihan di Poso yang dipimpin oleh Santoso (DPO). Selain itu, dia juga turut membuat bom pipa di rumah tersangka Rudi Kurnia Putra alias Pak Tuwek yang ditangkap tanggal 22 September 2012 yang lalu.
Rudi Kurnia Putra atau Pak Tuwek sendiri ditangkap bersamaan dengan tersangka Barkah Nawasaputra alias Wawa alias Nawa alias Robot di Solo dan juga Anggri (sebelumnya ditulis Andri) yang ditangkap di Kalbar.
Dari hasil pemeriksaan para tersangka diketahui bahwa kelompok teroris ini menyebut diri mereka sebagai Al Qaeda Indonesi. Dalam kelompok ini, Badri Hartono alias Toni bertindak sebagai pimpinan. (umi)